Menkes Budi: Kasus COVID-19 Relatif Menurun Selama 2 Pekan Terakhir
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan terjadi penurunan kasus COVID-19. Kepastian ini didapat dari penurunan jumlah kasus terkonfirmasi positif dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan.
Sebelum mengumumkan data ini, Menkes bersama jajaran di Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan pengecekan ulang demi memastikan penurunan terjadi.
"Kami double check lagi data ini dengan data yang ada di RS untuk memastikan apakah memang data penurunan kasus konfirmasi itu benar-benar terjadi atau karena memang jumlah tesnya yang turun. .. Kita lihat ini adalah jumlah pasien yang ada di RS dan ini konsisten dengan data yang tadi, bahwa sudah turun relatif sekitar dua minggu," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu, 17 Februari.
Dia membantah jika penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan jumlah spesimen yang diuji, seperti yang terjadi empat hari belakangan ini. Sebab, semua data tersebut sudah diceknya dan dia juga mendapati pasien yang masuk ke rumah sakit rujukan COVID-19 juga sudah menurun selama dua minggu terakhir ini.
"Jadi turunnya kasus konfirmasi dan turunnya pasien yang dirawat di RS memang secara fundamental disebabkan laju penularannya berkurang," tegasnya.
Ada pun penyebab penurunan kasus COVID-19 ini bukan karena vaksinasi. Alasannya, pemberian vaksin belum diberikan secara menyeluruh kepada masyarakat umum.
Baca juga:
- Panggil Dinkes Soal Kasus Helena Lim, Ombudsman Temukan Kegagalan Sistem Data Nakes yang Divaksin
- Angka Positivity Rate Tinggi, Menkes Budi Gunadi: Ada Data Yang Tidak Terkonfirmasi
- Ma'ruf Amin Divaksin COVID-19, Menkes Budi: Pak Wapres Usianya 80, Semoga Jadi Motivasi Lansia Indonesia
- Vaksinasi COVID-19 untuk Pedagang Pasar Dimulai Hari Ini, Diikuti 10.000 Orang dari 153 Pasar
Turunnya penularan COVID-19 di tengah masyarakat ini, kata dia, terjadi karena mobilitas telah berhasil ditekan melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang telah dilakukan selama dua bulan belakangan ini. Selain itu, puncak penyebaran saat libur Natal dan Tahun Baru juga sudah terlewati.
"Puncak dari kasus konformasi setelah liburan panjang Nataru itu sudah terlampaui sehingga confirm casenya turun. Selain itu, juga mobilitas sejak naiknya kasus konformasi pasca liburan Nataru dilakukan pengetatan lewat program PPKM sehingga itu mengakibatkan kasus terkonfirmasi (COVID-19, red) turun," jelasnya.
"Jadi, mudah-mudahan dengan data ini kita bisa melihat dengan jelas bahwa memang sudah ada tren penurunan dari kasus konformasi harian, dan juga sudah ada tren penurunan dari pasien yang dirawat di RS harian," pungkasnya.