Bertemu Empat Mata dengan Presiden MBZ, Jokowi Bahas Peningkatan Kerja Sama RI-UAE
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo bertemu empat mata dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Dubai, untuk membahas peningkatan kerja sama kedua negara.
Mengawali pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Presiden MBZ atas terselenggaranya konferensi para pihak dalam kerangka kerja sama PBB untuk perubahan iklim (COP28) di bawah presidensi UAE.
"Selamat atas terselenggaranya COP28. Indonesia siap mendukung terobosan yang diinisiasi presidensi UAE untuk mengatasi perubahan iklim, khususnya bagi negara berkembang," kata Jokowi mengutip Antara.
Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin negara juga membahas soal peningkatan kerja sama di berbagai bidang, salah satunya migas yang merupakan impor terbesar Indonesia dari UAE.
"Indonesia berharap UAE dapat memberikan harga minyak yang lebih kompetitif bagi Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi dan Presiden MBZ juga membahas terkait dengan investasi strategis Indonesia dan UAE.
Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan UAE dalam proyek PLTS 145 MW di Cirata, Jawa Barat.
Presiden RI berharap dukungan serupa untuk merealisasikan sejumlah proyek strategis lainnya di Tanah Air.
Selain itu, Presiden Jokowi dan Presiden MBZ turut membahas kerja sama di bidang meteorologi dan geofisika. Indonesia mengharapkan dukungan UAE untuk meningkatkan teknologi early warning system (sistem peringatan dini) sebagai antisipasi gempa dan tsunami.
Baca juga:
"Saya juga menyambut baik disepakatinya MoU antara BMKG dan Pusat Nasional Meteorologi UAE," ujar Jokowi.
Terkait dengan kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Presiden Jokowi menyatakan komitmennya untuk mengirim tenaga profesional, terdidik, dan terlatih ke UAE.
Oleh karena itu, Presiden RI minta agar pemerintah UAE dapat memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia.
"Akses pekerja migran Indonesia dibuka lebih luas, khususnya di sektor keuangan, energi terbarukan, dan industri pertahanan," tutur Presiden Jokowi.