Akui Dirinya Pengecut karena Diam, Halsey Kini Serukan Pembebasan Palestina

JAKARTA - Halsey membuat pernyataan untuk mengatasi sikap diamnya terhadap perang Israel-Hamas. Dia melabeli dirinya "pengecut".

Sang penyanyi sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap Palestina di masa krisis tahun 2021. Serangkaian serangan yang dimulai setelah polisi Israel memblokir Gerbang Damaskus (tempat orang Arab Palestina biasanya berkumpul selama Ramadhan) mengakibatkan kematian 83 orang di Gaza – termasuk 17 anak-anak – dan tujuh orang di Israel.

Namun, para penggemar memperhatikan bahwa Halsey sangat pendiam selama perkembangan krisis saat ini. Pada saat artikel ini ditulis, jumlah korban tewas terbaru mencapai 11.423 warga Palestina dan setidaknya 1.200 orang tewas di Israel (menurut Al Jazeera).

Seorang pengguna X/Twitter mengomentari diamnya Halsey: “Mereka SELALU angkat bicara tentang Palestina, ini saat yang aneh untuk diam saja?”

Pada Selasa kemarin Halsey memposting di Instagram Stories-nya untuk menjelaskan sikap diamnya. “Beberapa orang berpendapat bahwa itu adalah tindakan pengecut,” tulisnya. “Dan sejujurnya, itu benar.”

Penyanyi, yang memiliki putra berusia dua tahun bernama Ender, mengungkapkan dirinya sangat cemas dalam menjalani tanggung jawabnya sebagai aktivis karier yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari saya di luar media sosial.

Dia kemudian menjelaskan, pada tur terakhirnya, dia telah menerima peristiwa kekerasan dan ancaman yang mengakibatkan rumahnya digedor berkali-kali dan memerlukan kehadiran penembak jitu di langit selama sebagian besar pertunjukannya di musim panas itu.

Akibatnya, Halsey membuat keputusan untuk melindungi keluarganya dari orang-orang yang berencana melakukan kekerasan terhadapnya karena perbedaan pendapat soal krisis di Gaza.

Meski begitu, Halsey mengatakan dirinya tidak merasa benar bahwa keputusan yang dia buat untuk keluarganya justru menghalanginya untuk menyuarakan dukungan bagi keluarga yang mengalami kekerasan yang jauh lebih buruk.

“Saya tidak punya pernyataan atau alasan berarti yang dapat membenarkan sikap diam saya selama berminggu-minggu kali ini,” tambahnya.

“Dan saya sangat membenci budaya mengalihkan tanggung jawab untuk menyelamatkan muka di depan penonton yang menuntut komentar. Jadi saya datang ke sini untuk menyerukan apa yang terjadi, mengakui penyesalan saya, dan menegaskan kembali pendirian saya mengenai pembebasan rakyat Palestina,” pungkas dia.