2 Pesawat TNI Bakal Kirim Bantuan ke Warga Palestina di Gaza, Berangkat Sabtu Pekan Ini

JAKARTA - Dua unit pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara dijadwalkan terbang pada Sabtu, 4 November dari Jakarta menuju Mesir untuk mengirimkan bantuan pemerintah Indonesia, Palang Merah Indonesia, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk warga Palestina di Gaza.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono membenarkan informasi itu. Ia menyebut dua unit Hercules yang diberangkatkan berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU. TNI AU juga menyiapkan dua Hercules cadangan untuk misi kemanusiaan tersebut.

“Selain dua unit pesawat Hercules TNI AU dilibatkan juga satu unit pesawat charter (Boeing 737 Garuda) oleh Mabes Polri sehingga total dukungan pesawat untuk mengangkut logistik bantuan kemanusiaan ke Palestina berjumlah tiga unit pesawat,” kata Julius dalam siaran resmi Pusat Penerangan TNI di Jakarta, Antara, Kamis, 2 November. 

Pesawat rencananya berangkat dari Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma di Jakarta pukul 08.30 WIB. Presiden Joko Widodo dijadwalkan melepas rombongan yang mengangkut bantuan kemanusiaan itu. Rombongan pesawat dari RI itu dijadwalkan tiba di Mesir pada Senin, 6 November.

"Rute penerbangan dalam misi kemanusiaan ini yakni Halim (Jakarta)-Aceh-Yangon (Myanmar) - New Delhi (India) - Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) - Jeddah (Arab Saudi) - El Arish (Mesir). Kolaborasi antarinstansi yang solid menjadikan proses pengiriman bantuan sampai dengan saat ini berjalan lancar,” kata Julius. 

Dia melanjutkan prosesnya saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengajukan nota diplomatik terutama terkait izin penerbangan (flight clearance), izin mendarat (landing permit), ground handling, dan lain-lain. Kementerian Pertahanan juga membantu pembiayaan dalam beberapa proses pengiriman bantuan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal pada sesi jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/11), menyampaikan bantuan itu nanti diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian disalurkan ke Gaza oleh UNRWA.

“Hal ini karena hanya Bulan Sabit Merah Mesir yang diberi wewenang untuk membawa masuk bantuan ke Gaza," kata Iqbal.

Dia menambahkan Kemlu RI masih menunggu persetujuan dari PBB mengenai barang-barang bantuan yang dapat masuk ke Gaza.