Kepolisian Sharjah UEA Bakal Miliki Motor Listrik untuk Polantas: Dibekali Radar hingga Kamera

JAKARTA - Kepolisian Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA) bakal memiliki tambahan armada kendaraan operasional ramah lingkungan, dengan sepeda motor listrik pintar.

Motor listrik tersebut buatan dalam negeri UEA, tepatnya besutan Sulmi yang dikembangkan oleh pendirinya, Rashid Al Salmi.

Pengumuman ini dilakukan di sela-sela Forum Keberlanjutan Ekonomi Sharjah ketujuh di Markas Besar Kepolisian Sharjah pada awal bulan ini.

Pihak kepolisian mengatakan, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk beralih ke keberlanjutan dalam berbagai aspek penegakan hukum.

Sepeda motor pintar ini dirancang pada tahun 2021, dengan tujuan mengurangi emisi dan memajukan keberlanjutan di emirat.

Dikatakan, perlu waktu sekitar dua tahun untuk membangun motor pintar tersebut sebelum prototipenya diluncurkan tahun ini.

Sepeda motor listrik tersebut dapat menempuh jarak hingga 300 kilometer dengan sekali pengisian daya selama 30 menit, dan mampu mencapai kecepatan 155 kilometer/jam.

"Kami adalah tim yang terdiri dari lima orang, termasuk empat warga Emirat dan satu warga Lebanon, yang mencakup spesialisasi seperti teknik mesin dan desain," terang Rashid dilansir dari The National News 15 Oktober.

"Setiap bagian dari motor ini, termasuk baterainya, dibuat oleh tangan kami di UEA," ungkapnya.

Prototipe motor listrik ini akan dilengkapi dengan fitur-fitur yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya, termasuk sistem radar yang memperingatkan pengendara akan titik-titik buta dan empat kamera.

"Pekerjaan masih berlangsung untuk versi penyempurnaan yang dirancang khusus untuk polisi, dilengkapi untuk melaksanakan semua tugas terkait lalu lintas," tambah Rashid.

Bulan lalu, motor listrik pintar ini telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Maju UEA.

Pembicaraan masih berlangsung mengenai jumlah sepeda yang dibutuhkan untuk kepolisian Sharjah.

Rashid menambahkan, satu unit motor listrik pintar tersebut membutuhkan biaya sekitar 12.000 dirham UEA. Namun, itu akan menghemat biaya bahan bakar sebesar 25.000 dirham UEA per tahun.

"Tiga perusahaan pengiriman dari Kanada, Jerman dan Swedia telah menyatakan niat mereka untuk berinvestasi dalam inovasi Emirat ini, yang menggarisbawahi daya tarik globalnya," pungkas Rashid.