Palsukan Penculikan Dirinya, Pria Ini Dihukum 350 Jam Pelayanan Masyarakat dan Denda Rp160 Juta
JAKARTA - Polisi Australia menghukum seorang pria dengan hukuman kerja pelayanan masyarakat dan denda, usai memalsukan penculikan terhadap dirinya.
Paul Iera, dari Wollongong di New South Wales (NSW), membuat rencana untuk menghabiskan Malam Tahun Baru bersama wanita lain, bukan dengan pasangannya. Namun, ia mengarang cerita yang terlalu jauh.
Pada 31 Desember 2022, Iera mengirimkan SMS kepada rekannya dengan mengaku sebagai penculik dirinya. Pesan teks tersebut berbunyi, para penculik akan menahannya 'sampai pagi', dilansir dari The National News 10 Oktober.
Rekannya kemudian menghubungi polisi di Distrik Lake Illawarra, yang menemukan Iera dalam mobil van di kampung halamannya, Dapto keesokan paginya.
Petugas menghabiskan lebih dari 200 jam kerja polisi untuk menyelidiki klaim penculikan Iera, dengan 16.218 dolar Australia dihabiskan menurut media lokal.
Surat kabar lokal Illawarra Star mengatakan, Iera awalnya mengklaim dia dibawa oleh sekelompok pria Timur Tengah tak dikenal dan kemudian melepaskannya.
Dia kemudian ditangkap pada Bulan Januari dan didakwa membuat tuduhan palsu dengan maksud untuk melakukan penyelidikan terhadap orang lain, yang dapat dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.
Iera terhindar dari hukuman penjara, namun ia harus menjalani hukuman komunitas selama tiga tahun dan diwajibkan untuk melakukan pelayanan masyarakat selama 350 jam, serta membayar ganti rugi kepada polisi.
Dia juga mengaku bersalah atas tiga tuduhan yang tidak terkait, yaitu kepemilikan senjata api tidak sah, senjata terlarang tanpa izin, dan amunisi tanpa izin.
Pengadilan memerintahkan pria berusia 35 tahun itu untuk membayar 16.218 dolar Australia (Rp160.132.191) kepada polisi NSW untuk pekerjaan penyelidikan mereka.
Hakim Michael Ong menggambarkan tindakan Iera sebagai tindakan yang "menjijikkan", lapor outlet Australia 9News.
Baca juga:
- Gaza Tidak akan Diberi Listrik, Air atau Bahan Bakar sampai Hamas Bebaskan Sandera Israel
- Belum Mau Bicarakan Pertukaran Sandera, Pejabat Senior Hamas: Kami akan Bahas Setelah Agresi Israel Berakhir
- IDF Perkirakan Hamas Tahan Para Sandera di Bawah Tanah
- Presiden Erdogan Sebut Eskalasi di Gaza Bukan Perang Tapi Pembunuhan Massal
Hakim mengatakan Iera "termotivasi oleh alasan paling tidak meyakinkan yang pernah dia temukan".
Terpisah, Abbas Soukie, pengacara yang mewakili Iera mengatakan, senang kliennya bisa terhindar dari hukuman penjara.
Dia mengatakan, kliennya telah membuat "kemajuan rehabilitasi yang luar biasa" sejak pelanggaran tersebut dan bahwa dia "terus mendapat dukungan dari keluarga dan pasangannya, dan ingin melanjutkan hidupnya sebagai anggota masyarakat yang produktif", menurut 9News.