Wanita Terseret Banjir yang Hendak ke Kampus di Nias Selatan Ditemukan Tewas
SUMUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan mahasiswi yang hilang terseret banjir di Kabupaten Nias Selatan Sumatera Utara (Sumut) ditemukan meninggal dunia.
Kepala Seksi Kedaruratan PBD Nias Selatan, Epa Dekhi, mengatakan mahasiswi tersebut terseret arus setelah menerobos banjir ketika hendak menuju kampus pada Selasa 19 September pukul 13.00 WIB.
"Tim gabungan pencarian dan pertolongan dari BPBD Kabupaten Nias Selatan, Basarnas, TNI, dan Polri, kemudian berhasil menemukan jasad korban dalam jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu 20 September, disitat Antara.
Upaya pencarian sempat terkendala karena arus banjir cukup deras sehingga dengan alasan keamanan, tim harus menunggu situasi sampai kondusif.
Setelah berhasil ditemukan pada pukul 18.30 WIB, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
“Korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 18.30 WIB kemarin. Tim saat itu belum bisa serta merta langsung melakukan pencarian dan pertolongan karena memang arus banjir ini sangat deras dan kondisi masih hujan deras,” kata Epa.
Lebih lanjut, ia merinci wilayah terdampak banjir mencakup empat kecamatan, yakni Luahagundre, Fanayama, Teluk Dalam, Toma dan Onolalu.
Selain banjir, Epa mengatakan cuaca ekstrem itu juga memicu tanah longsor di dua titik yakni di Kecamatan Onolalu dan Teluk Dalam.
Material longsor di Onolalu sampai saat ini memutus akses lalu lintas. Sedangkan yang ada di Teluk Dalam masih dapat dilalui kendaraan.
Tim SAR gabungan, lanjut dia, masih melakukan monitoring dan berjaga di lokasi longsoran untuk alasan keamanan. Adapun pembersihan material lumpur belum dapat dilakukan karena keterbatasan alat.
“Longsor ada dua titik di Onolalu. Saat ini material longsoran menutup jalan sehingga tidak dapat di lalui. Kemudian ada juga di jalan nasional yang menghubungkan Teluk Dalam menuju kota. Namun masih dapat dilalui,” kata Epa.
Baca juga:
Adapun kondisi mutakhir saat ini, Rabu 20 September, banjir masih belum surut. Tinggi Muka Air (TMA) banjir, kata dia, menurut pantauan di lapangan berkisar antara 20-150 sentimeter. Di samping itu hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur di beberapa wilayah.
“Banjir masih bertahan. Saat ini masih hujan dengan intensitas sedang,” kata Epa.
Sebagai upaya antisipasi bencana susulan, pihak BPBD Kabupaten Nias telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang merujuk dari laporan terkini prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa hujan dengan intensitas sedang masih berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan meningkatkan kapasitas sebagai antisipasi adanya bencana susulan. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun dekat dengan tebing agar melakukan evakuasi mandiri apabila masih terjadi hujan dalam durasi 2-3 jam.
Di samping itu BPBD Kabupaten Nias Selatan juga meminta masyarakat untuk tetap memperbarui informasi prakiraan cuaca dari BMKG.