Jokowi Bakal Putuskan Kemungkinan Indonesia Gabung BRICS
JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan memutuskan terkait kemungkinan Indonesia bergabung dengan aliansi ekonomi negara-negara berkembang BRICS ( Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).
"Nanti diputuskan," kata Jokowi singkat di kawasan Senayan, Jakarta dikutip ANTARA, Senin, 7 Agustus.
Jokowi menyampaikan hal tersebut ketika dikonfirmasi mengenai kabar beredar luas tentang potensi Indonesia bergabung dengan aliansi perdagangan yang berdiri sejak tahun 2006.
Di bawah Presidensi Afrika Selatan, BRICS akan segera menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada 22-24 Agustus di Johannesburg, Afrika Selatan.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan ada rencana kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Afrika Selatan dalam waktu dekat.
Namun, terkait kunjungan itu, Retno mengatakan pihaknya masih sedang merancang perjalanan maupun agenda Jokowi.
"Rencananya, begitu (Jokowi ke Afrika Selatan). Nanti, tunggu, ya, sampai semuanya sudah matang," kata Retno saat ditemui di Istana Kepresidenan.
Saat dikonfirmasi secara langsung apakah kunjungan itu untuk menghadiri KTT BRICS, Retno tak memberikan konfirmasi.
"Saya sampaikan begini, saya belum bisa menyampaikan apa-apa karena komunikasi koordinasi terus sedang dilakukan," jelasnya.
Afrika Selatan menduduki kursi presidensi BRICS pada 1 Januari 2023, setelah China.
Baca juga:
- Surya Paloh Soal Cawapres Anies: Kita Tunggu Kawan-kawan dari Partai Lain
- Bareskrim Sita 31 Barang Bukti dari Penggeledahan Pesantren, Masjid hingga Rumah Panji Gumilang
- Total Ada 20 Laporan Soal Rocky Gerung ke Polisi
- Jalur Pendakian Gunung Rinjani Via Aik Berik dan Tete Batu Ditutup Usai Kebakaran Lahan
"Salah satu agenda penting yang kami bahas adalah persiapan untuk partisipasi Presiden Joko Widodo dalam KTT BRICS yang akan datang.
Pertemuan ini memberikan platform untuk diskusi yang produktif, dengan kedua belah pihak berharap akan dilakukan penandatanganan kesepakatan mengenai impor sapi dan kedelai," kata Luhut di Jakarta, Rabu (12/7).