892 Polisi Disiagakan Antisipasi Karhutla di Kalimantan Barat

PONTIANAK - Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto, mengatakan pihaknya menyiagakan 892 personel untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Kalbar melalui Operasi Bina Karuna Kapuas tahap 2, tahun 2023.

"Pelaksanaan Operasi Bina Karuna Kapuas ini rencananya akan berlangsung 21 hari mulai tanggal 15 Juni 2023 sampai dengan 5 Juli 2023, yang melibatkan sebanyak 892 personel jajaran Polda Kalimantan Barat," kata Pipit dikutip ANTARA, Jumat 16 Juni.

Pipit menegaskan, permasalahan kebakaran hutan dan lahan ini perlu menjadi perhatian bersama, untuk mencegah dan menanggulanginya. Hal ini karena dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan kerusakan ekosistem secara masif sehingga berpengaruh terhadap perekonomian serta juga berimplikasi dalam menurunkan kredibilitas Pemerintah dimana asap lintas batas dapat berpotensi menurunkan dan merenggangkan hubungan bilateral Indonesia dengan negara tetangga.

Dia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, areal hutan dan lahan yang terbakar mencapai 204.894 hektar, angka tersebut turun sebesar 42,9 persen atau setara 153.973 hektar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 358.897 hektar, sedangkan emisi karbon yang dihasilkan Indonesia pada tahun 2022 mencapai 22.239.120 CO2e namun Kalimantan Barat menduduki peringkat tertinggi dengan menyumbangkan emisi lebih kurang 6.913.569 CO2e.

"Hal tersebut menyebabkan perubahan suhu, perubahan iklim dan pemanasan global, sehingga untuk menyikapinya, Polda Kalimantan Barat terus berkomitmen untuk terus serius dalam menangani Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalbar dengan mengedepankan prinsip kerja yang responsif, partnership dan solutif, sehingga permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik," katanya.

Menurut prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa Indonesia akan memasuki musim El Nino, yang akan terjadi di pertengahan tahun. Hal ini berdampak pada penurunan curah hujan yang signifikan dan dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.

"Untuk saat ini di Kalimantan Barat curah hujan akan semakin rendah oleh karenanya semua harus tetap siaga dan waspada mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca," kata Pipit.

Dia juga menegaskan bahwa dengan adanya data-data tersebut, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam melaksanakan langkah-langkah strategis dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, yaitu dengan upaya pencegahan, penanggulangan, penegakan hukum dan mendorong pemulihan salah satunya dengan melaksanakan Operasi Bina Karuna Kapuas-2023.

"Saya berharap dengan Operasi tahap II ini, seluruh personil yang terlibat dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, para personil dapat menjalin kolaborasi yang harmonis antara Satgas, Instansi, Manggala Agni dan Pihak terkait lainnya," tuturnya.

Pipit menambahkan, dengan memberikan Sosialisasi dan Edukasi kepada masyarakat terkait kebakaran hutan dan lahan khususnya Perusahaan dan Masyarakat di lokasi rawan kebakaran, monitoring lokasi hot spot, verifikasi, eskalasi kebakaran segera padamkan api sehingga kebakaran tidak semakin meluas dan melakukan pendekatan hukum guna memberikan efek jera kepada para pelaku.

"Laksanakan, analisa dan evaluasi secara berkala dengan seluruh jajaran dan laporkan kepada pimpinan untuk diambil kebijakan dan keputusan lebih lanjut," katanya.