Stasiun Padalarang Bakal Jadi Pemberhentian Utama Kereta Cepat Jakarta-Bandung
JABAR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan Stasiun Kereta Cepat Padalarang direncanakan menjadi tempat pemberhentian utama Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk wilayah Bandung.
Sehingga nantinya, kata dia, penumpang kereta cepat bisa menggunakan commuter line atau kereta reguler untuk melanjutkan perjalanan ke wilayah Kota Bandung.
"Sesuai kesepakatan pemberhentian utama di Padalarang bukan di Tegalluar. Dari Padalarang ke kotanya nanti dengan kereta reguler," kata Ridwan Kamil di Kantor Bappeda Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa 6 Juni, disitat Antara.
Sejauh ini, menurutnya, Stasiun Tegalluar yang menjadi stasiun terakhir bagi KCJB itu masih dilakukan sejumlah optimalisasi oleh pengembang proyek nasional tersebut.
"Yang Tegalluar masih diupayakan secara bertahap tapi utamanya penguatan di zona itu," kata Ridwan Kamil.
Baca juga:
- Mario Dandy Tak Ajukan Eksepsi, Beralasan Dakwaan Dibuat dari Keterangannya
- KPK Geledah Rumah Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono di Batam, 2 Polisi Ikut Kawal
- Bantah Intervensi Jokowi Terkait Pilpres 2024, Megawati: Caranya Gimana?
- LPSK: Polisi Sita Aset Pabrik Sawit Terbit Rencana Perangin Angin untuk Restitusi Korban Kerangkeng Manusia
Di samping itu, lanjut dia, pihaknya juga terus memastikan keamanan jalur KCJB, seperti pembersihan kegiatan-kegiatan ilegal di sekitar jalur KCJB itu.
"Insya Allah, kalau sesuai janji dari KCJB Agustus kira-kira, harusnya lancar sampai di hari pengoperasiannya," kata dia.
Saat ini, Polda Jawa Barat terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah kawasan yang dilalui KCJB demi mengantisipasi tindakan kriminalitas.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan ada sebanyak 245 personel yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Ratusan personel itu, kata dia, terdiri dari personel di berbagai jajaran polres.
"Sosialisasi terkait KCJB diberikan kepada masyarakat sekitar jalur yang dilalui untuk ikut bersama-sama menjaga proyek strategis nasional demi kemajuan Indonesia," kata Ibrahim.