Korea Utara Kecam IMO yang Kritik Peluncuran Satelitnya

JAKARTA - Korea Utara pada mengecam Organisasi Maritim Internasional (IMO) karena mengadopsi resolusi yang mengkritik peluncuran satelit baru-baru ini oleh negara itu.

Pemerintah Korut mengatakan pihaknya tidak akan lagi memberikan pemberitahuan awal mengenai peluncuran yang akan dilakukan negaranya, menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA).

Sejak IMO merespon pemberitahuan awal peluncuran satelit oleh Korut dengan resolusi seperti itu, "Kami menganggap ini sebagai pernyataan sikap resmi (IMO) sehingga pemberitahuan awal oleh DPRK tidak lagi dibutuhkan," kata Kim Myong Chol yang disebut KCNA sebagai "analis urusan internasional" Korea Utara dikutip dari Kyodo-OANA, Minggu, 4 Juni.

DPRK merupakan singkatan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, yang adalah nama resmi dari Korea Utara.

Kim juga mengatakan IMO "merendahkan reputasi internasionalnya sebagai badan ahli PBB yang prestisius di bawah tekanan praktik sewenang-wenang Amerika Serikat, belum lagi berbicara tentang hak kedaulatan DPRK."

Korut mencoba meluncurkan satelit pengintai militer ke orbit pada Rabu (31/5), namun peluncuran itu berakhir gagal akibat "kerusakan serius". Pyongyang pun berjanji akan melakukan peluncuran baru secepatnya.

Korut telah memberitahu Penjaga Pantai Jepang di tiga zona berbahaya mengenai adanya objek yang dapat mendarat atau jatuh ke zona tersebut selama periode peluncuran satelit yang dijadwalkan antara 31 Mei dan 11 Juni.