Korsel Catat 16 Kasus Baru Cacar Monyet di Pekan Pertama Mei
JAKARTA - Korea Selatan mencatat 16 kasus baru cacar monyet di pekan pertama Mei, menambah jumlah kasus total di negara itu menjadi 60, menurut otoritas kesehatan.
Sebanyak 11 kasus dilaporkan dari ibukota Seoul, kemudian dua dari Provinsi Gyeonggi dan tiga lainnya dari Incheon, Busan dan Gwangju, menurut laporan Kantor Berita Yonhap, mengutip Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Dari 16 pasien, 14 di antaranya adalah warga negara Korsel dan dua warga asing, serta tidak ada di antara mereka yang melakukan perjalanan ke luar negeri dalam tiga pekan terakhir, menurut badan itu.
Dilansir ANTARA, Senin, 8 Mei, Korsel mencatat kasus cacar monyet pertama pada Juni tahun lalu dan empat kasus tambahan hingga Maret. Lima kasus pertama yang terkait dengan perjalanan ke luar negeri.
Cacar monyet ditularkan ke manusia melalui kontak erat dengan orang atau hewan terinfeksi, atau dengan benda yang terkontaminasi dengan virus tersebut.
Pasien biasanya mulai menunjukkan gejala seperti demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung dan nyeri otot sebelum timbulnya ruam pada kulit, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga:
- Jokowi Ingatkan Gubernur hingga Wali Kota/Bupati Tak Lepas Tanggung Jawab Tangani Jalan Rusak
- Bareskrim Polri Bakal Gelar Perkara Kasus 20 WNI Korban TPPO di Myanmar
- Kadinkes Lampung Reihana Penuhi Panggilan KPK, Tutupi Wajah dengan Majalah di Ruang Tunggu
- Dikunjungi Prabowo, Airlangga hingga Cak Imin, JK Dianggap Bertuah untuk Pilpres 2024
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang berbasis di AS melaporkan lebih dari 86 ribu kasus penyakit virus dan 119 kematian sejak Januari 2022 di seluruh dunia.
Tahun lalu, WHO mengganti nama cacar monyet menjadi mpox, mengatakan nama penyakit itu terdengar seperti "bahasa rasis dan membuat stigma."
Kedua nama itu akan digunakan secara serempak dalam satu tahun sementara istilah "cacar monyet" secara bertahap akan dihapus, tambah organisasi itu.