Anggota TNI dan Polri Bentrok di Kupang, 4 Polisi Dirawat Intensif
JAKARTA - Sebanyak empat anggota Polda NTT masih dirawat intensif karena menjadi korban kericuhan di Kupang, Rabu 19 April malam. Kericuhan itu melibatkan oknum anggota TNI dan Polri.
"Korbannya hanya dari anggota Polri. Tiga dirawat di RSB (Rumah Sakit Bhayangkara Kupang) dan satu dirawat di RS Wirasakti," kata Kapolda NTT, Irjen Pol Johny Asadoma saat memberi keterangan, Kamis 20 April.
Kericuhan itu bermula dari keributan yang melibatkan personel TNI dengan anggota Polri saat pertandingan final antara tim futsal Ranaka Polda NTT dan tim futsal Dinas P&K Kabupaten TTS.
Kericuhan antarsuporter ini berujung pada pembakaran beberapa kendaraan dinas Polda NTT hingga perusakan pos polisi di Kota Kupang.
Baca juga:
- Anggota Terlibat Perkelahian Berujung Pengrusakan di Kupang, TNI-Polri Bentuk Tim Khusus
- Gerhana Matahari Hibrid di Kaltim Bakal Berlangsung 2 Jam 45 Menit, Warga Dilarang Melihat dengan Mata Telanjang
- Panglima TNI Tinjau Kesiapan KTT ASEAN di Labuan Bajo
- Kapal Motor Angkut 12 Pemudik NTT Mati Mesin Diterjang Gelombang, Butuh 5 Jam untuk Evakuasi
Selain korban luka-luka, dua unit motor dinas Polri, yakni RX King dan Yamaha Vixion rusak berat. Bahkan, satu unit motor di Pos Polisi Kanaan dibakar massa.
"Tiga unit motor masyarakat sipil rusak ringan, satu unit motor di Pos Polisi Kanaan dibakar, satu unit mobil patroli di Pos LLBK sekitar terminal lama dibakar dan Pos Pam Polri dirusak dan Pos Polisi Kuanino rusak berat," paparnya.