Pentingnya Verifikasi Identitas Digital bagi Industri Perbankan
JAKARTA - Film The Shawshank Redemption secara gamblang menunjukkan bagaimana verifikasi identitas digital menjadi sangat penting di dunia perbankan. Beberapa bagian di akhir film yang dibintangi oleh Morgan Freeman dan Tim Robbins tersebut menunjukkan bagaimana identitas fiktif yang dibuat oleh Andy Dufresne (Robbins) dapat membuat rekening bank, menggelapkan uang hasil korupsi, dan pada akhirnya menggunakan uang tersebut untuk kepentingannya pribadi.
Ketika itu, Dufresne membuat identitas fiktif bernama Randall Stephens untuk menyimpan uang hasil penggelapan dana sang sipir penjara, Sam Norton. Dikisahkan, entah bagaimana Stephens memiliki dokumen resmi, seperti Akta Kelahiran, Nomor KTP dan lain sebagainya.
Di dunia yang serba digital ini, modus operandi Dufresne untuk membuat identitas palsu Stephens semakin jelas, khususnya jika Dufresne memiliki kemampuan IT yang tinggi. Dufresne bisa meretas sistem pemerintah dan membuat identitas baru. Namun pada saat yang bersamaan, identitas baru ini tidak akan bisa lagi digunakan untuk membuat rekening bank baru apabila tidak lolos dalam sebuah proses bernama verifikasi identitas digital.
Pengertian Identitas Digital
Identitas digital adalah identitas seseorang yang terbentuk dari data mengenai orang tersebut di internet. Data ini bisa termasuk data formal, seperti unggahan dokumen penting milik orang tersebut di internet, dan data bayangan (shadow data), seperti riwayat pencarian yang dilakukan oleh orang tersebut di internet dan alamat IP yang digunakan.
Sedikit berbeda dengan identitas seseorang di dunia nyata, identitas seseorang di dunia maya lebih mudah dipalsukan, khususnya oleh orang yang memiliki keterampilan IT tinggi. Orang yang memiliki kemampuan tinggi dalam teknologi digital dapat menggunakan kemampuannya untuk meretas sistem pemerintah, membuat data kependudukan palsu dan lain sebagainya.
Dalam proses pemeriksaan identitas digital, data formal nasabah akan dicocokkan dengan shadow data nasabah tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa orang yang membuat rekening di bank tersebut merupakan orang asli dan bukan merupakan individu fiktif sebagaimana Randall Stephens pada kisah pembuka di atas.
Identitas digital berhubungan dengan tanda tangan digital di mana sebelum seseorang dapat membuat tanda tangan digital, dia harus memiliki identitas digital yang terverifikasi dan diakui oleh otoritas yang berwenang. Biasanya, identitas digital dibuat melalui proses otentikasi atau verifikasi yang ketat untuk memastikan bahwa orang tersebut benar-benar siapa yang dia klaim sebagai identitasnya.
Pentingnya Verifikasi Identitas Digital bagi Industri Perbankan
Selain karena identitas digital sangat mudah dipalsukan, pemeriksaan kecocokan identitas digital dengan identitas yang disetorkan nasabah sangat penting bagi industri perbankan, karena:
1. Meningkatkan keamanan data nasabah
Verifikasi identitas digital bisa digunakan untuk meningkatkan keamanan data nasabah setidaknya dengan dua cara, yaitu:
- Nasabah baru, diharuskan untuk mengirimkan data biometrik mereka dan dokumen-dokumen resmi yang mereka miliki untuk membuat rekening baru. Hal ini mencegah nasabah dengan identitas fiktif untuk membuat rekening, sehingga mereka juga bisa dicegah untuk mengakses sistem perbankan demi memasukkan malware untuk meretas data nasabah lain (peretasan).
- Mencegah pencurian identitas nasabah lama (identity theft). Misalnya, seorang nasabah lama kehilangan kartu kredit atau kartu debitnya, sehingga dia ingin memblokir kartu tersebut dan menghubungi bank. Pihak bank lantas akan melakukan verifikasi identitas nasabah tersebut dengan identitas digital yang disimpan dalam sistem mereka.
2. Menurunkan risiko gagal bayar
Seperti yang telah disinggung di atas bahwasanya bank perlu melakukan verifikasi data nasabahnya untuk memastikan kalau nasabah tersebut bisa mendapatkan plafon kredit yang mereka inginkan. Bank bisa mengetahui riwayat pengajuan dan pembayaran kredit nasabah tersebut dengan memeriksa identitas digital mereka di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Dengan demikian, bank tidak hanya akan tahu apakah nasabah tersebut benar-benar orang asli atau fiktif, tetapi juga mengetahui apakah orang tersebut memiliki pinjaman yang belum dilunasi di bank lain atau tidak. Sederhananya, orang yang masih memiliki pinjaman yang belum lunas di bank lain tentu memiliki risiko gagal bayar yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki kredit tapi sudah lunas.
3. Menurunkan risiko keterlibatan bank dalam tindak kriminal
Ketika seseorang bisa membuat rekening bank dengan identitas palsu, akan ada banyak hal kriminal yang bisa dia lakukan. Mulai dari penggelapan pajak, korupsi, tindak pidana pencucian uang (TPPU), hingga pendanaan untuk kegiatan terorisme.
Dengan memastikan keaslian identitas nasabah, bank bisa terhindar dari risiko terkena tindak pidana di atas. Untuk menghindari kecurigaan, biasanya pelaku tindak kriminal di atas akan menyebarkan uang hasil tindakannya ke dalam banyak rekening di berbagai bank dengan identitas palsu atau menggunakan identitas orang yang menjadi bawahannya.
Dengan adanya verifikasi identitas digital yang mencegah adanya pembuatan rekening palsu, tentu risiko bank terkena eksposur tindak pidana jenis ini bisa diminimalisir.
4. Meningkatkan potensi kolaborasi
Meskipun bank masih menjadi pelaku paling dominan di dalam industri keuangan, namun saat ini pelaku industri keuangan tidak hanya bank saja, melainkan juga perusahaan lain, seperti penyedia dompet digital, aplikasi paylater dan lain sebagainya. Para pelaku industri yang relatif baru ini relatif masih bergantung dengan bank dalam penyediaan jasanya.
Dengan sistem verifikasi identitas digital, potensi bank untuk berkolaborasi dengan pelaku industri keuangan lainnya menjadi semakin terbuka lebar. Sebab, bank tidak perlu terjun langsung untuk melakukan verifikasi data nasabah yang melakukan transaksi di aplikasi tersebut. Pihak aplikasi akan menyediakan serangkaian identitas digital yang diberikan oleh nasabah untuk melancarkan transaksi di bank.
5. Meningkatkan skala bisnis
Seiring dengan peningkatan kolaborasi, potensi pengembangan skala bisnis bank juga semakin besar, sebab bank dapat mengakuisisi pengguna baru yang masuk melalui aplikasi kolaborator tersebut. Misalnya, bank A berkolaborasi dengan aplikasi investasi B.
Pengguna aplikasi B yang ingin mengakses fitur premium harus mendaftar menjadi nasabah di bank A terlebih dahulu. Caranya adalah, pengguna aplikasi investasi tersebut tinggal menuliskan nama, alamat dan mengirim data biometrik (seperti foto selfie dengan memegang KTP) ke aplikasi bank tersebut.
Setelah hasil verifikasi identitas yang baru dimasukkan dengan identitas yang ada di database digital cocok, maka pengguna sudah menjadi nasabah bank A dan menggunakan fitur premium aplikasi B. Dengan demikian, bank A bisa mendapatkan nasabah baru dan memperluas skala bisnisnya. Dalam beberapa kasus, jika pengguna aplikasi B sudah menjadi nasabah di bank A sebelumnya, maka dia tidak perlu lagi melakukan registrasi dan verifikasi ulang, sehingga bisa lebih praktis.
Verifikasi identitas digital juga akan sangat berguna jika bank tersebut ingin mengembangkan skala bisnisnya dengan membuka bank digital. Salah satu fitur utama bank digital yang tidak ada pada mobile banking adalah pembuatan rekening dan pengajuan kredit secara mandiri.
Dengan teknologi verifikasi identitas secara digital, seperti tanda tangan digital dari Privy, nasabah hanya perlu menempelkan gambar tanda tangannya pada dokumen terkait dan menyerahkannya kepada pihak bank secara online, sehingga mereka tidak perlu datang ke kantor bank tersebut secara langsung.
Pada akhirnya, proses verifikasi identitas digital akan membawa keuntungan yang besar bagi industri perbankan. Namun demikian, penggunaan teknologi ini juga bukan tanpa risiko. Risiko utama dari verifikasi dengan cara ini adalah kebocoran data nasabah dari peretasan sistem keamanan bank. Maka dari itu, bank perlu menggunakan layanan verifikasi identitas digital yang tidak hanya memiliki tingkat akurasi yang tinggi, tetapi juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi.