Tak Mau Berspekulasi, Gerindra Anggap Wajar Pertemuan Jokowi dan Megawati

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tak mau berspekulasi terkait pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka akhir pekan lalu.

Pasalnya, pertemuan itu digelar saat isu duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo ramai dibicarakan selepas kunjungan kerja bersama Jokowi ke Kebumen.

Menurut Dasco, pertemuan Jokowi dan Megawati merupakan pertemuan yang wajar antara Kepala Negara dengan ketua umum partai politik.

“Saya pikir pertemuan pimpinan parpol, Bu Mega dan Pak Jokowi menurut saya adalah lumrah dilakukan di internal partai,” ujar Dasco kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 23 Maret.

Wakil Ketua DPR itu enggan mengomentari lebih jauh mengenai pertemuan tersebut, khususnya soal isu duet Prabowo-Ganjar. Dia menilai, pertemuan Jokowi sebagai kader dengan Ketum PDIP sangat wajar.

“Pertemuan itu saya anggap adalah hal yang wajar dan biasa. Seperti Pak Prabowo misalnya bertemu dengan beberapa petinggi partai dan juga kadang-kadang dilakukan secara mendadak atau cuma 4 mata,” kata Dasco.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan Jokowi dan Megawati membahas soal penerusnya pada 2024 mendatang. 

"Dialog antara Ibu Mega dan Pak Jokowi itu membahas bagaimana kepemimpinan yang satu napas sejak Bung Karno, Ibu Mega, dan Pak Jokowi," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret. 

Jokowi, kata Hasto, menyinggung soal penerusnya setelah purna tugas menjadi gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, Jokowi tidak ingin kejadian seperti DKI Jakarta terulang kembali, di mana banyak program yang tak dilanjutkan oleh gubernur terpilih.

"Bapak Presiden Jokowi kan sangat concern (khawatir) bagaimana kepemimpinan beliau selama dua periode itu berkelanjutan, jangan sampai terjadi di Jakarta," jelas Hasto.

Namun, Hasto membantah ada kesepakatan antara Jokowi dan Megawati soal nama capres yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024. 

Menurutnya, pertemuan antara sesama kader partai seperti pada Sabtu kemarin hanya untuk menemukan kesepahaman bersama.

"Ini kan pertemuan antar kader. Pertemuan antar kader kan enggak menghasilkan kesepakatan. Pertemuan antar kader ini kesepahaman bagaimana seluruh ide pemikiran gagasan Bung Karno nanti diwujudkan melalui tata pemerintahan negara yang baik," kata Hasto.