Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ 182: Saya Diajak Adik Liburan ke Pontianak Tapi Menolak

JAKARTA - Keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu mendatangi posko antemortem yang berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Salah satunya Nurul, kakak dari Arneta Fauzia yang menumpang pesawat nahas tersebut.

Sambil tergesa-gesa berjalan menuju parkiran RS Polri, wanita yang menggunakan jilbab pink ini sempat menceritakan perihal kepergian adiknya ke Pontianak. Kata dia, sebelum berangkat, Fauzia sempat mengajak dirinya untuk turut pergi dengannya.

"Pas bulan Desember dia itu mengajak saya liburan ke Kalimantan, Pontianak," katanya kepada wartawan, Senin, 11 Januari.

Hanya saja, dia saat itu enggan untuk ikut sehingga menolak ajakan adiknya. "Tadinya saya mau ikut. Cuma (belakangan, red) saya menolak, jadi saya nggak jadi berangkat, cuma dia," ungkapnya sambil menambahkan setelah itu Fauzia berangkat sendiri ke Pontianak.

Baca juga:

Lebih lanjut, Nurul kemudian tak menyangka jika pesawat adiknya itu mengalami peristiwa ini. Dia bahkan mengaku kaget saat mendengar ada berita pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Kirain saya, dia enggak ini, enggak naik pesawat itu. Jadi saya juga kaget," katanya.

Selanjutnya, sebagai keluarga korban, Nurul berharap agar ada kejelasan terkait adik kandungnya itu. Selain itu, dia juga menunggu kabar dari pihak RS Polri terkait keberadaan adiknya sambil menyerahkan sejumlah data yang bisa digunakan dalam proses pengidentifikasian.

Namun, dirinya tak memaparkan lebih jauh apa saja barang-barang yang sudah dilaporkannya ke pos antemortem di RS Polri. "Kita masih tunggu bukti-bukti yang jelas yang akurat baru bisa ini," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu, 9 Januari 2020. Kemudian, pesawat dipastikan itu jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Total pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.

Saat ini, Polri membuka posko antemortem di dua tempat yang berbeda yaitu di Pontianak dan di RS Polri Kramat Jati.

Posko di RS Polri beroperasi selama 24 jam. Sehingga, keluarga penumpang yang ingin memberikan data atau informasi spesifik terkait yang menjadi penumpang pesawat nahas tersebut dapat mendatangi posko tersebut.