Nelayan di Sekitar Lokasi Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sebut Ada Ledakan

JAKARTA - Komandan Kapal Trisula Kementerian Perhubungan Kapten Eko mengatakan pihaknya mendapat laporan soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 dari nelayan di sekitar lokasi kejadian di Kepulauan Seribu.

Saat itu, nelayan yang melaporkan jatuhnya pesawat tersebut mengaku mendengar suara ledakan seperti suara petir.

"Berdasarkan informasi yang ada dari nelayan terdengar ledakan karena tadi cuaca lagi hujan, jadi dikira ledakan itu suara petir," kata Eko seperti dikutip dari wawancaranya bersama TVOne, Sabtu, 9 Januari.

Selanjutnya, Eko mengaku pihaknya melihat adanya genangan yang diduga sebagai bahan bakar pesawat atau avtur di sekitar lokasi.

"Keluar avtur dari dalam (laut, red), kebetulan kedalaman 15-16 meter," ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga mengaku menemukan serpihan lain termasuk life jacket atau pelampung yang biasanya disediakan di dalam pesawat.

"Ada alat-alat yang ada dalam pesawat seperti life jacket untuk sementara jumlahnya sekitar lima atau enam," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data dari flightradar24, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pukul 14.36 WIB dan estimasi kedatangannya dijadwalkan pukul 15.15 WIB.

Hanya saja, pesawat ini belakangan dikabarkan hilang kontak disekitar perairan Kepulauan Seribu.

Terkait hal ini, Basarnas telah mengirim tim untuk menelusuri hilangnya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJ 182.