Terkendala Cuaca, Tim SAR Bali Belum Berhasil Evakuasi Korban KM Linggar Petak 89 Tenggelam di Samudera Hindia
DENPASAR - Operasi tim SAR Bali di hari kedua tenggelamnya KM Linggar Petak 89 di perairan Samudra Hindia masih belum menemukan titik terang.
Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, tim SAR Bali bersama unsur SAR lainnya telah melakukan pencarian dengan menggerakkan KN SAR Arjuna 229.
Pada pukul 06.30 WITA, KN SAR Arjuna 229 dengan 37 orang Person Over Board (POB) lepas sandar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, menuju area pencarian.
"Hasil koordinasi dengan PT Sumber Mina Samudera, diketahui bahwa korban selamat dan meninggal dunia berada di KM Bahari Nusantara. Sebenarnya dari pihak perusahaan sudah memerintahkan KM Bahari Nusantara untuk kembali ke Benoa, tetapi karena kondisi perairan hal tersebut masih diupayakan," kata Darmada, Rabu, 1 Maret.
Sementara itu, keterangan dari kapten Kapal
KN SAR Arjuna 229 yaitu Arif Yulianto, diterangkan saat berlayar kondisi gelombang mencapai 4 meter sehingga belum berhasil mendekati posisi KM Bahari Nusantara.
Baca juga:
- KM Linggar Petak 89 Tenggelam di Samudera Hindia, Satu Orang Tewas-10 Lainnya dalam Pencarian
- Eks Pejabat DJP Kemenkeu Rafael Alun Penuhi Panggilan KPK
- Investor Jepang Bakal Datangi IKN
- Semestinya Viktor Laiskodat Fokus Beresi Masalah Utama Pendidikan, Bukan Malah ‘Paksa’ Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
"Gelombang 2,5 sampai 4 meter, angin 20 knot dan visibility 15 km, tadi selama pencarian tidak ditemukan tanda-tanda, tidak ada juga kapal yang melintas," ujarnya.
Kemudian KN SAR Arjuna kembali sandar di Pelabuhan Benoa pada pukul 12.45 WITA dan hasil komunikasi dengan pihak agen kapal bahwa sekitar pukul 16.36 WITA posisi KM Bahari Nusantara berada sebelah barat laut lokasi kecelakaan dengan jarak kurang lebih 12 Nm.
"Di posisi berbeda, KM Bahari Nusantara 25 berada di sebelah utara LKP dengan jarak kurang lebih 21 Nm," ujarnya.