Realisasi Investasi 2022 Tidak Capai Target, Menteri ESDM Ungkap Alasannya

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan capaian kinerja sektor ESDM tahun 2022.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, realisasi investasi sektor ESDM tahun 2022 mencapai 26,8 miliar dolar AS atau hanya mencapai 86 persen dari target tahun 2022.

Realisasi ini lebih rendah dari target awal investasi 2022 sebesar 31,0 miliar dolar AS.

"Realisasi ininvestasi 2022 lebih rendah dari target 2023," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, Senin 30 Januari.

Ia melanjutkan, faktor penyebab rendahnya realisasi investasi di tahun 2022 adalah disebabkan karena terjadinya stagnasi sebab beberapa kegiatan investasi di sektor migas belum berjalan.

"Di sektor migas terjadi stagflasi karena beberapa kegiatan investasi migas belum jalan sehingga kita harap bisa recover di tahun ini," imbuh Arifin.

Ia merinci, realisasi investasi tertinggi di tahun 2022 disumbangkan oleh sektor migas sebesar 13,9 miliar dolar, sektor ketenagalistrikan 5,8 miliar dolar, sektor minerba 5,6 miliar dolar dan sektor energi baru terbarukan (EBT) sebesar 1,6 miliar dolar.

"Faktor yang memberikan realisasi positif salah satunya adalah sektor mineral dan batu bara karena banyaknya kegiatan investasi di bidang smelter," ungkap Arifin.

Sementara itu untuk tahun 2023 Kementerian ESDM menargetkan realisasi investasi sebesar 33,5 miliar dolar AS dengan rincian sektor migas sebesar 17,4 miliar dolar, sektor minerba sebesar 7,7 miliar dolar, sektor ketenagalistrikan sebesar 6,6 miliar dolar dan sektor EBT sebesar 1,8 miliar dolar AS.