Resmikan PLTM Kapasitas 2x4,85 MW, Bauran EBT di Sumut Capai 43,47 Persen

JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara (UID Sumut) dan PT Karo Bumi Energi menandatangani berita acara operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) untuk mulai menyerap listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Kandibata I di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

General Manager PLN UID Sumut, Tonny Bellamy mengatakan pengoperasian pembangkit listrik berbasis air dengan kapasitas 2x4,85 Mega Watt (MW) ini makin menambah pasokan listrik berbasis energi ramah lingkungan.

Saat ini, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumatera Utara sudah mencapai 43,47 persen.

"PLTM Kandibata I merupakan pembangkit EBT ke-20 yang beroperasi di Sumatera Utara. Dengan beroperasinya PLTM Kandibata I dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik, khususnya di Kabupaten Karo dan sekitarnya," kata Tonny dalam keterangan resmi, Kamis, 12 Januari.

Tonny mengatakan, dengan beroperasinya PLTM Kandibata I dapat memperbaiki kualitas tegangan sehingga layanan kepada masyarakat juga lebih baik. Selain itu, hadirnya PLTM Kandibata I ini juga berpotensi mampu mengefisiensi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) di Sumatera Utara mencapai Rp11 miliar per tahun.

Tak hanya PLTM Kandibata I, tambah Tonny, PLN UID Sumatera Utara juga akan melakukan penandatanganan berita acara untuk 6 PLTM dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

Penandatanganan enam pembangkit ramah lingkungan ini akan dilakukan di semester pertama di Tahun 2023 dengan kapasitas daya total 43,7 MW.

"Ini dalam rangka meningkatkan keandalan pasokan listrik di Sumatera Utara, tetapi juga harus dibarengi dengan kelestarian lingkungan di sekitar PLTM agar dapat tetap terjaga sehingga masyarakat sekitar bisa mendapatkan manfaat," kata Tonny.

Presiden Direktur PT Karo Bumi Energi, Lai Tat Chai mengucapkan terima kasih atas kerja sama PLN dengan pihaknya selama pembangunan PLTM Kandibata I.

“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan pembangkit listrik Minihidro dalam rangka menyukseskan program green energy yang ramah lingkungan," kata Lai.