Metode Seleksi Karyawan yang Perlu Diterapkan HRD untuk Jaring Kandidat Berkualitas

YOGYAKARTA - Proses rekrutmen karyawan merupakan tahapan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan karyawan yang kompeten dan dibuat tinggi. Untuk kandidat yang berkualifikasi baik, HR perlu menjalankan sejumlah metode seleksi karyawan. 

Perusahaan umumnya menerapkan beberapa metode seleksi saat rekrutmen karyawan baru. Tidak hanya tes wawancara, seleksi pun dilakukan dalam bentuk tes praktik kerja, tes kepribadian, dan lainnya. Pada tahap ini, HR akan menilai apakah kandidat layak untuk bergabung dengan perusahaan. 

Metode Seleksi Karyawan

Proses seleksi karyawan tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat atau singkat. Tahapan rekrutmen merupakan proses yang sangat penting karena berhubungan dengan kinerja perusahaan. Biasanya proses rekrutmen bisa berlangsung selama berhari-hari hingga beberapa minggu. 

Lamanya tahapan rekrutmen dilakukan karena perusahaan ingin benar-benar menemukan kandidat yang dibutuhkan dan bisa berkontribusi baik. Tes seleksinya pun tak hanya satu kali untuk melihat kualifikasi kandidat dari berbagai sisi. Berikut metode seleksi karyawan yang perlu diterapkan oleh HR.

Tes Kemampuan 

Tes kemampuan adalah metode standar yang digunakan untuk kinerja kandidat yang melamar. Tes kemampuan disebut juga dengan tes bakat. Tes ini tidak hanya digunakan untuk mengukur kinerja individu yang mengerjakan tugas, namun juga dalam situasi terkait pekerjaan yang berbeda. 

Tes kemampuan tidak sekadar mengukur kemampuan seseorang dalam kinerja akademis. Tes ini juga dijadikan indikator untuk mengetahui kemampuan kandidat dalam lingkungan kerja, mulai dari menyesuaikan diri, bekerja sama, berkomunikasi, dan sebagainya. 

Tes Integritas

Tes lainnya yang menjadi metode pencarian karyawan adalah tes integritas. Tes ini digunakan untuk menilai karakter dan sikap seorang kandidat. HR akan menilai apakah kandidat layak dengan budaya dan visi misi perusahaan. 

Dalam tahapan seleksi ini, perusahaan akan menghimpun data atau informasi dari karyawan, mulai dari kejujuran, kepercayaan, komitmen, etos kerja, dan lainnya. Tes ini penting dilakukan agar perusahaan maupun kandidat bisa bekerja dengan nyaman. Sebanyak 24 persen dari perusahaan yang melakukan rekrutmen telah menggunakan tes ini. 

Tes Kepribadian

Metode karyawan yang perlu dilakukan selanjutnya adalah tes kepribadian. Tes ini mungkin sekilas mirip dengan tes integritas yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bedanya tes kepribadian bersifat lebih personal atau karakteristik kepribadian tiap orang. 

Tes kepribadian berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri. Tes ini perlu dilakukan karena berkaitan dengan kinerja pekerjaan di masa mendatang. Tes ini dilakukan untuk mengukur satu atau lebih dari lima dimensi kepribadian, mulai dari emosional, stabilitas, ekstroversi, kesadaran, perwujudan, dan lainnya. 

Tes Praktik Kerja

Tes selanjutnya yang biasanya masuk dalam metode seleksi karyawan adalah tes praktik kerja. Tes ini digunakan untuk menilai keterampilan dan pengetahuan kandidat sesuai dengan bidang posisi yang dilamar. Tes ini disebut juga praktik kerja secara langsung. 

Tes praktik kerja dilakukan dengan cara perusahaan memberikan ujian kerja kepada kandidat. Dalam tahap ini, kandidat harus mengerjakan dan bertanggung jawab pada tugas yang diberikan.

Tes Penilaian Situasional

Metode seleksi karyawan yang juga perlu diterapkan oleh SDM adalah tes penilaian situasional. Tes ini dilakukan dengan memposisikan kandidat berada dalam skenario yang mungkin akan dialami. 

Dalam tes penilaian situasional, SDM akan menilai seberapa baik kandidat dalam mengikuti instruksi, menangani situasi di tempat kerja, memprioritaskan pertanyaan klien, dan lainnya. Seleksi ini dibutuhkan untuk melihat kinerja dan etos kerja kandidat apakah sesuai dengan budaya perusahaan. 

Tes Wawancara Kerja

Metode seleksi kerja yang satu ini sudah umum dilakukan. Tes wawancara kerja dilakukan untuk menilai akseptabilitas kandidat. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan formal dan mendetail. Ada beberapa jenis wawancara kerja yang bisa dilakukan oleh HR.

  • One to one: Wawancara dilakukan hanya dengan melibatkan dua orang, yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.
  • Berurutan: Metode ini melibatkan pengendalian wawancara. Pengetahuan dan kejelian pewawancara sangat menentukan proses evaluasi kandidat dalam hal ini.
  • Panel Wawancara: Wawancara ini melibatkan dua orang atau lebih pewawancara. Metode wawancara ini biasanya lebih formal dibanding wawancara one to one

Demikianlah beberapa metode seleksi karyawan yang dapat diterapkan oleh SDM untuk menilai kandidat yang berkualifikasi baik. Proses rekrutmen adalah tahapan yang penting bagi perusahaan (HR) maupun kandidat (pelamar). Pada tahap ini, keduanya punya kesempatan untuk mengidentifikasi dan memperkenalkan diri untuk kebutuhan pekerjaan. Jadi tidak cuma pelamar, SDM pun harus mempersiapkannya secara matang. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.