Mereka yang Sembuh dari Corona Kini Lebih Banyak dari yang Meninggal
JAKARTA - Otoritas China mengumumkan jumlah kematian akibat virus corona (2019-nCoV/Flu Wuhan) bertambah menjadi 362 kematian dan 17.373 kasus. Dari kematian yang baru dilaporkan, 56 di antaranya berada di Provinsi Hubei yang merupakan pusat penyebaran corona. Satu korban lain berada di Chongqing.
Meski demikian, jumlah tersebut masih di bawah jumlah pasien yang berhasil sembuh dari virus corona. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan, sebanyak 486 pasien yang terinfeksi virus corona telah keluar dari rumah sakit setelah pemulihan pada Minggu 2 Februari. Selain itu, menurut tinjauan dari situs gisanddata.maps.arcgis.com, menunjukkan bahwa beberapa penderita virus corona yang berada di luar China seperti Vietnam, Jepang, dan Australia juga dinyatakan sembuh.
Dikutip dari Xinhua, Senin 3 Februari, Provinsi Gansu melaporkan dua pasien berhasil pulih dari virus corona. Sementara itu, seorang pasien berusia 57 tahun juga berhasil pulih dan dipulangkan dari rumah sakit setelah menghabiskan 17 hari perawatan di rumah sakit di Provinsi Sichuan di barat daya China. Pria tersebut adalah pasien pertama di provinsi tersebut yang kritis saat pertama kali masuk rumah sakit dan berhasil sehat kembali.
Pasien diperbolehkan pulang ketika gejala virus corona berangsur hilang, suhu tubuh tetap pada kisaran normal selama setidaknya tiga hari, dan tes virus corona yang menunjukkan hasil negatif sebanyak dua kali. Banyaknya penderita virus corona yang sembuh merupakan angin segar bagi dunia. Selama ini banyak yang mengabarkan tentang parahnya virus corona, namun banyak juga yang tidak paham bahwa virus tersebut dapat disembuhkan jika ditangani dengan baik.
Harapan sembuh
Hal tersebut sejalan dengan penjelasan dari Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi dari RS Ciptomangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, PhD yang telah dihubungi tim VOI beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, virus corona bersifat swasirna atau lenyap dengan sendirinya. Sehingga, mereka yang terinfeksi penyakit ini tetap memiliki peluang untuk hidup sehat kembali.
"Prinsip infeksi virus itu swasirna atau bisa sembuh sendiri dalam tiga hari rata-hari," kata Erni saat dihubungi lewat pesan singkat.
Meski demikian, seseorang juga harus mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. Beberapa waktu silam, Direktur Jenderal WHO Dokter Tedros Adhanom Ghebreyesus juga sempat menyatakan ia mendapatkan laporan dari otoritas China jika seperempat pasien yang terinfeksi virus corona memiliki riwayat penyakit parah sebelumnya dan orang yang telah berusia lanjut.
Banyaknya pasien yang sembuh tidak membuat perlindungan diri berkurang. Tidak ada salahnya jika harus tetap waspada dengan menggunakan masker jika beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa untuk cuci tangan setelah melepas masker yang telah digunakan dan setelah aktivitas luar lainnya.