Keluarga Kurang Mampu di Kalselteng dapat Sambungan Listrik Gratis dari PLN
JAKARTA - Pemerintah menunjukan komitmen bahwa negara hadir melalui PT PLN (Persero) yang telah menuntaskan penyambungan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 4.797 keluarga kurang mampu di Kalimantan Selatan dan Tengah.
Kehadiran listrik pun disambut gembira oleh masyarakat. Salah satunya adalah warga Desa Karang Mulya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Budianto yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia ketika listrik di rumahnya sudah menyala.
Nyaman dengan Listrik
Pria 47 tahun yang berprofesi sebagai buruh harian lepas ini mengaku bantuan ini sangat membantu kegiatannya sehari-hari dan jadi lebih nyaman menggunakan listrik. Sebelumnya, dirinya mendapatkan listrik hasil menyambung dari rumah tetangga.
“Sebelumnya listrik di rumah saya ikut menyalur dengan tetangga rumah, saya harus iuran 100 ribu rupiah perbulan. Dengan adanya bantuan BPBL ini saya berterima kasih dan sangat terbantu. Semoga ke depan program ini terus berjalan dan dapat membantu warga yang lain,” ujar Budianto.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Warga Desa Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, Goris Mere (44). Dirinya mengucapkan terima kasih karena telah dibantu untuk pemasangan listrik gratis lewat program BPBL.
"Terima kasih kepada Pemerintah Pusat, PLN, dan Pemerintah Daerah yang sudah memberikan pasang baru listrik gratis, saya sangat terbantu. Tadinya penerangan masih pakai lentera, sekarang pakai lampu," kata Goris Mere.
Pemerataan
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Pengawasan Obvitnas Yurod Saleh mengatakan, program BPBL merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pemerataan energi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang telah menyukseskan program BPBL. Kita semua berharap Program ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat dan meningkatkan taraf hidup untuk kegiatan ekonomi yang lebih produktif,” kata Yurod.
Masyarakat penerima program BPBL kata Yurod, akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 stopkontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi yang dituangkan dalam Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.
Melalui dukungan DPR RI pula, program melistriki keluarga kurang mampu di wilayah 3T dapat dilakukan PLN. PLN melistriki 3.281 keluarga di Kalimantan Tengah dan 1.516 keluarga di Kalimantan Selatan.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak atas terwujudnya program BPBL ini. Mengingat, listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat.
“Program BPBL ini membuktikan negara melalui pemerintah beserta stakeholder terkait hadir dalam rangka memastikan keadilan energi, karena listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat, sehingga kehidupan masyarakat akan lebih produktif dengan listrik,“ ucap Mukhtarudin.
Baca juga:
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin mengatakan Program BPBL ini merupakan bukti nyata dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen.
“PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak di bidang ketenagalistrikan, serta siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis guna wujudkan rasio elektrifikasi sebesar 100 persen di Kalsel dan Kalteng,” ujar Joharifin.
Joharifin berhadap program BPBL ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Sehingga memberikan efek domino untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
"Ke depan, PLN berharap kolaborasi ini makin memperkuat sinergi untuk melakukan perluasan dan pengembangan kerjasama lainnya, kami yakin Program BPBL 2022 dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," pungkas Joharifin.