BNPT Belum Pastikan Keterkaitan Pelaku Bom Polsek Astanaanyar dengan Jaringan Teroris

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih belum bisa memastikan keterkaitan pelaku bom diduga bunuh diri di Polsek Astanaanyar dengan jaringan teroris tertentu.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu identidikasi identitas dari tim forensik Polri terkait bomber Polsek Astanaanyar.

"Kita perlu waktu, pertama untuk melakukan identifikasi dahulu," katanya kepada wartawan, Rabu, 7 Desember.

Boy mengatakan proses identifikasi butuh waktu. Apalagi, jika tak ada kawan terduga pelaku yang berhasil ditangkap di lokasi.

"Prosedurnya jika tak ada saksi dari kawannya, kita harus mendalami identitas orang yang jadi pelaku bom bunuh diri. Itu sedang berjalan," ungkapnya.

Boy mengatakan terdapat beberapa cara mengidentifikasi untuk mengetahui identitas. Dia pun berharap semoga ada petunjuk yang ditemukan dalam penyelidikan di lapangan. Sehingga, terduga pelaku bisa segera diketahui identitasnya.

"Ada berbagai cara tapi tim forensik kita pasti akan mengetahui. Perlu waktu beberapa saat. Semoga ada data pendukung dan lain-lain. Jadi ada olah TKP," jelasnya.

Sebelumnya ledakan bom diduga aksi bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember, sekitar pukul 08.30 WIB.

Akibat kejadian tersebut, satu anggota polisi meninggal dunia, sedangkan tujuh lainnya mengalami luka-luka.

Lokasi terjadinya bom saat ini telah terpasang garis polisi. Warga diminta menjauh dari Polsek Astanaanyar. Sementara polisi terus menyelidiki lokasi ledakan.