Bernilai Rp2,11 Triliun, Pembangunan Proyek PLTGU Muara Tawar Garapan HK Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) memastikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar segera rampung dan ditargetkan beroperasi di akhir tahun ini. PLTGU yang dikenal dengan nama Muara Tawar Combined Cycle Power Plant Block 2,3 & 4 Add-on Project ini merupakan milik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB.
"Hingga Oktober 2022 progres pengerjaan proyek ini telah mencapai 98,7 persen," ujar Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi, dikutip Selasa 15 November.
Gunadi menjelaskan lingkup pekerjaan pada proyek joint operation (JO) antara EPC Hutama Karya dengan Doosan Heavy Industry ini meliputi all construction work, pekerjaan engineering & procurement untuk BOP area dan Commissioning BOP area.
Lebih lanjut, Gunadi mengatakan bahwa Hutama Karya menambah kapasitas dari unit eksisting atau dengan sebutan proyek add on. Penambahan kapasitas ini dilakukan dengan memanfaatkan panas gas hasil pembakaran gas turbin yang sebelumnya hanya dibuang saja, namun setelah unit add on ini berhasil dibangun, panas gas yang terbuang dapat dimanfaatkan dan menghasilkan 650 MW listrik.
"Selain itu penggunaan gas alam sebagai bahan bakar pembangkit listrik merupakan salah satu pembangkit hijau, dengan emisi rendah," imbuh Gunadi.
Baca juga:
- Percepat Transisi Energi, PLN Gandeng Perusahaan Korsel Kembangkan Teknologi Cofiring Hidrogen dan Amonia di PLTU
- Tandatangani MoU, PLN Gandeng Mitsubishi Uji Coba Amonia dan Hidrogen pada Pembangkit Listrik
- Hutama Karya Segera Tuntaskan Mega Proyek Pembangkit Listrik untuk Dukung G20
- Ada Proyek Kereta Cepat hingga PLTGU, Realisasi Investasi di Karawang Capai Rp15,27 Triliun dalam Enam Bulan Tahun Ini
Berlokasi di Muara Tawar, Marunda, Bekasi-Jawa Barat, proyek senilai Rp2,11 triliun ini memiliki peran strategis dalam menyokong kebutuhan listrik Pulau Jawa untuk mendukung beban puncak (peak load) lebih dari 200 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD) khususnya untuk kebutuhan beban di wilayah Jabodetabek.
Gunadi mengungkap tantangan yang dihadapi dalam pengerjaan proyek ini adalah lokasinya yang berada di area yang bersinggungan dengan pembangkit listrik atau instalasi yang sudah beroperasi. Sehingga diperlukan metode kerja dan komunikasi yang intens antara existing dan proyek.
"Hutama Karya menyediakan manpower sejumlah 900 orang untuk kelancaran pengerjaan proyek ini. Setelah proyek ini rampung, dapat menambah ilmu sejumlah manpower terkait teknis operasional dan diharapkan mampu menjadi operator pada PLTGU Muara Tawar," ucapnya.
Proyek PLTGU Muara Tawar yang terus berprogres dalam melakukan penambahan kapasitas produksi (add on) 650 MW telah sukses mencapai 1st Synchronization pada Block 2 pada hari Jum'at 14 Oktober. Artinya, Plant Block 2 di PLTGU Muara Tawar telah berhasil menghasilkan listrik untuk dialirkan ke sistem Jawa dan Bali.