Kremlin Bakal Konfirmasi Hadir Tidaknya Presiden Putin di KTT G20 Indonesia
JAKARTA - Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, dia akan melaporkan minggu ini apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan perjalanan ke Bali, Indonesia untuk berpartisipasi dalam KTT G20 atau tidak.
"Kami akan melaporkan, kami akan memberi tahu Anda semua setelah keputusan ini dibuat," kata pejabat Kremlin, menjawab pertanyaan apakah Presiden Putin membuat keputusan untuk hadir di KTT secara langsung, melansir TASS 7 November.
Menanggapi pertanyaan lanjutan tentang apakah informasi tersebut dapat diharapkan dalam beberapa hari ke depan, juru bicara menjawab dengan tegas. "Tanpa ragu, maka sudah saatnya KTT," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia sejauh ini baru mengonfirmasi keikutsertaan 17 kepala negara, kendati tidak menyebutkan negara-negara yang belum merespons.
Meski demikian, baik Rusia, maupun Ukraina yang presidennya diundang ke pertemuan itu sementara negaranya bukan bagian dari Kelompok 20, belum melaporkan apakah para pemimpin mereka akan berpartisipasi dalam KTT yang digelar di Bali pada 15-16 November mendatang.
Pekan lalu, Rusia memuji Presidensi G20 Indonesia yang dinilai kerja konstruktif dan depolitisasi, saat Presiden Vladimir Putin berbicara dengan Presiden Joko Widodo di telepon.
Baca juga:
- Tarik Minat Penumpang Pesan Kursi Tengah, Maskapai Ini Luncurkan Undian: Hadiahnya Terbang dengan Helikopter hingga Tiket Final Sepak Bola
- Rusia Bakal Terima Korvet Siluman Baru Bulan Desember: Mampu Hadapi Kapal Perang, Kapal Selam dan Peperangan Amfibi
- Akibat Perubahan Iklim dan Mencairnya Es, Penguin Kaisar Berstatus Terancam Punah
- Roller Coaster Dubai Hills Mall Jadi yang Tercepat di Dunia Versi Guinness World Record
"Pihak Rusia sangat menghargai kerja konstruktif dan depolitisasi Kepresidenan G20 Indonesia pada isu-isu topikal seperti penguatan energi dan ketahanan pangan, menerapkan transisi energi yang seimbang dan transformasi digital ekonomi global, dan meningkatkan sistem perawatan kesehatan," sebut Kremlin seperti dikutip 2 November.
Dikatakan, posisi konsisten Presiden Joko Widodo secara pribadi dalam mempromosikan agenda pemersatu dalam G20 juga menjadi perhatian.