Wapres Kunjungi Kantor Perwakilan Bank Syariah Indonesia di Dubai
JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Dubai dengan meninjau Kantor Perwakilan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Dubai International Financial Centre (DIFC), Syekh Zayed Road, Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
Wapres mengharapkan agar BSI terus melebarkan sayapnya di luar negeri, tidak hanya di UAE, tetapi ke negara-negara Muslim lain, seperti Malaysia dan Saudi Arabia.
“Kita tidak ingin BSI (istilahnya) hanya bermain (berenang) di kolam kecil sekitar rumah saja karena kapasitasnya kecil, tetapi harus masuk ke samudera luas,” kata Wapres dalam siaran pers dilansir ANTARA, Jumat, 4 November.
Wapres menyampaikan cita-cita Indonesia adalah memiliki bank syariah yang tidak hanya menjalankan bisnis di tingkat nasional tetapi di tingkat global.
“Ini saya kira kesempatan dan kebetulan sekali hubungan Indonesia-UAE sedang bagus-bagusnya,” tuturnya.
Ia mencontohkan hubungan baik kedua negara tercermin dari adanya kerja sama dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed dan Islamic Center di Solo, Jawa Tengah. Kemudian, UAE berkomitmen untuk membangun School of Future Studies di Indonesia dan membantu pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Tolong dimanfaatkan dengan baik. BSI punya momen baik, ini supaya jadi pintu masuk investasi ke Indonesia, termasuk (melalui kerja sama) dengan Dubai Holding,” pintanya.
Wapres meminta BSI untuk terus mempromosikan potensi-potensi investasi di Indonesia, khususnya yang terkait industri halal seperti pabrik gelatin halal, kosmetik halal, dan farmasi.
“Kita juga sudah memiliki beberapa kawasan industri halal di Sidoarjo, Cikande, Batam, Bintan, dan masih akan ada lagi yang lainnya,” ujarnya.
Wapres mengharapkan agar BSI Dubai dapat melayani para diaspora Indonesia dengan baik karena para diaspora merupakan jembatan masuknya produk-produk Indonesia ke UAE.
Wapres meminta BSI untuk turut membantu mempopulerkan produk-produk halal unggulan Indonesia, termasuk fesyen Muslim di Dubai.
“Kita bikin Indonesian Muslim Fashion Week di Dubai, seperti Jakarta Fashion Week. Kita memiliki desainer-desainer yang bagus, model-model (pakaiannya) bagus, dan yang penting sesuai syariah,” jelasnya.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi melaporkan bahwa kehadiran BSI di Dubai disambut sangat baik oleh Pemerintah UAE. Ia berjanji akan menjalankan usaha perbankan secara optimal di Dubai sehingga BSI menjadi bank syariah modern dan terus tumbuh di dunia internasional.
“Kami kawal supaya bisa menjalankan amanah, tidak hanya menjadi bank syariah terbesar di Indonesia tetapi secara global,” jelasnya.
Hery menuturkan izin BSI saat ini masih sebagai kantor perwakilan, tetapi paling lama awal tahun depan sudah akan menjadi kantor cabang penuh.
“Begitu menjadi cabang penuh, bank ini bisa ikut sindikasi di sini, urusan treasury juga product back to back, bisa berdiri sama tinggi dengan Dubai Islamic Bank dan Abu Dhabi Islamic Bank,” ujarnya.
Namun demikian, sambung Hery, BSI saat ini telah melayani transaksi perbankan para diaspora Indonesia seperti mengirimkan uang, menabung, dan mencicil emas secara mudah dengan aplikasi BSI Mobile Banking.
“Referral BSI Mobile Banking adalah satu-satunya yang bisa memakai nomor sini, dan bisa untuk kirim uang (remittance) melalui kerja sama dengan perusahaan lokal Direct Remit,” jelasnya.
Selain itu, kata Hery, BSI tengah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk membiayai seribu perawat yang akan bekerja di Dubai, termasuk membangun relasi untuk memasarkan produk-produk UMKM Indonesia di wilayah UAE.
“Kami lihat potensi UMKM sangat besar. BSI sendiri memiliki 3 UMKM Center, termasuk di Yogyakarta dan Surabaya sehingga mitra BSI diharapkan bisa ekspor ke Dubai,” ujarnya.