Terseret Kasus Festival Musik Berdendang Bergoyang, Pengelola GBK Masih Berstatus Saksi

JAKARTA - Selain memeriksa pihak panitia, Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat juga memeriksa pengelola Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Satgas COVID-19 terkait konser musik Berdendang Bergoyang yang digelar di Istora Senayan, Sabtu malam, 29 Oktober.

"(pengelola GBK) Masih saksi, karena pihak GBK dalam hal ini (penjualan tiket hingga over kapasitas) tidak terlibat dalam jumlah massa yang segitu banyak," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 4 November.

Berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisian, jumlah terakhir panitia konser musik berdendang bergoyang mencapai 27 ribu penjualan tiket.

"Mereka (panitia penyelenggara konser) sudah menjual tiket sejak bulan April. Sampai saat ini, terakhir panitia telah menjual tiket sampai dengan 27 ribu lebih," ujarnya.

Jumlah itu sangat berbeda jauh dengan surat yang diajukan panitia penyelenggara ke pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat.

"Sangat berbeda jauh dengan surat yang diajukan ke Kepolisian, Dinas Parekraf dan Satgas COVID yang hanya 3 ribu dan 5 ribu," katanya.

Sementara saat dikonfirmasi VOI, Kepala Divisi Humas Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Gelora Bung Karno (GBK) Dwi Putranto belum memberikan jawaban melalui aplikasi Whatsapp.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Andhika Permata mengatakan penyelenggara Berdendang Bergoyang Festival sudah mengantongi izin untuk menggelar konser.

Namun ternyata, saat hari penyelenggaraan, konser musik yang berlokasi di Istora Senayan itu melanggar aturan yang ditetapkan.

Selama PPKM Level 1, pemerintah membolehkan kegiatan keramaian ini digelar dengan 100 persen kapasitas. Faktanya, jumlah pengunjung yang menghadiri Berdendang Bergoyang melebihi kapasitas orang yang ditentukan di kawasan Istora.

"Yang dilakukan penyelenggara tidak sesuai dengan apa yang kita persyaratkan. Kalau teman-teman lihat kondisi crowd (Berdendang Bergoyang) sudah melebihi kapasitas," kata Andhika saat ditemui di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 1 November.