25 BUMN Bakal Kasih Dividen ke Negara, Erick Thohir: Ngapain Punya Banyak, tapi Semua Pesakitan
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan transformasi dengan mengurangi jumlah BUMN justru membuat banyak BUMN yang sehat. Dengan begitu, banyak perseroan yang bisa memberikan dividen kepada negara.
Lebih lanjut, Erick memperkirakan, ada 25 perusahaan negara yang bisa memberikan dividen kepada negara.
Adapun perkiraan tersebut akan terjadi beberapa tahun ke depan.
"Kalau kita punya 30 yang dividen 25 (BUMN), kan kita bisa benchmarking dengan pemain global. Nah ini yang coba kita jaga," kata Erick dalam gelaran Forum Road to G20 dengan Himpuni, Selasa, 25 Oktober.
Erick mengatakan perampingan BUMN menjadi fokus utama pemegang saham.
Hal ini karena jumlah perusahaan yang menjamur tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan.
Karena itu, kata Erick, di akhir tahun ini pihaknya akan membuat blueprint BUMN 2024-2034.
Kata Erick, sebelum memimpin Kementerian BUMN, ada 108 perusahaan negara yang masih beroperasi.
Namun, dari jumlah tersebut hanya 11 perseroan saja yang memberikan kontribusi kepada pemegang saham.
Di era kepemimpinan Erick, jumlah perusahaan BUMN tersebut dikonsolidasikan hingga menjadi 41 perusahaan.
"Ngapain kita punya 100 (BUMN), tapi semua pesakitan, mendingan punya 41 (BUMN) yang dividen 20, dulu 108 BUMN yang dividen 11, kalau kita punya 30 yang dividen 25," tuturnya.
Baca juga:
Dalam cetak biru Kementerian BUMN, dari 800 BUMN berkurang menjadi 108. Lalu, dikonsolidasikan menjadi 41 perusahaan.
Bahkan, Erick menargetkan, hingga akhir 2024 BUMN bisa dipangkas hingga ke angka 30 perusahaan saja.
"Kerjaan belum selesai, harus menjadi 30 perusahaan ini yang kita lakukan. Nah 30-nya bagaimana kita buat petanya dengan segala argumentatifnya," ucapnya.