Antisipasi Banjir, 95 Unit Pompa Stasioner Akan Dikerahkan di Titik Rawan Banjir

JAKARTA - Pemkot Jakarta Pusat menyiagakan 95 pompa stasioner dan memaksimalkan 23 unit rumah pompa untuk mengantisipasi banjir di titik rawan genangan yang ada di Jakarta Pusat. Terlebih, saat ini telah memasuki musim hujan.

"Kami ada pompa stasioner dengan total 95 unit, terdapat 23 rumah pompa. Itu semua dijaga-jaga jadi sewaktu-waktu dioperasikan dia langsung hidup," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat, Mustajab saat dikonfirmasi, Jumat, 7 Oktober.

Mustajab mengatakan, alat pompa itu memerlukan waktu untuk disiagakan karena tidak dapat langsung beroperasi setiap saat turun hujan.

"Saya meminta bahwa sebelum hujan, semua waduk dan semua pompa atau tampungan bisa kami keringkan, kami minta dipompa dari awal sehingga saat air hujan turun itu bisa langsung tertampung," katanya.

Lebih lanjut, Mustajab berharap dengan adanya alat pompa tersebut dapat meminimalisir timbulnya genangan atau banjir di wilayah Jakarta Pusat.

Sebanyak 23 titik rumah pompa itu berada di Waduk Melati, Cideng, Istana, Thamrin Gedung Jaya, Thamrin Menara Topas, Mapalus, Pangeran Jayakarta, Bendungan Hilir, Kali Item, Sumur Batu, Pump gate Jalan Batu, Cempaka Baru, Cempaka Putih, Dwiwarna, Industri, Jati Pinggir 1, 2, 3, Kartini V, Mangga Besar 13, Mangga Dua Abdad, Rajawali Selatan, dan Penataran.

Sebelumnya diberitakan, ruas Jalan Jend. Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat kembali terendam banjir pada Kamis, 6 Oktober, malam.

Akibatnya, sejumlah pengendara nekat melawan arus lalu lintas guna menghindari genangan air. Genangan juga berdampak pada kemacetan yang mengular panjang hingga sekitar 1 kilometer, dimulai dari Trafic Light (TL) Rawasari hingga ke dekat simpang Coca Cola Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Dampak terjadinya kemacetan lalu lintas ini pun dikeluhkan sejumlah pengendara lain.