Polri Tegas Sebut Ledakan di Aspol Sukoharjo Bukan Teror, Diduga Kelalaian Anggota
JAKARTA - Polda Jawa Tengah memastikan insiden ledakan yang terjadi di sekitar Asrama Polisi (Aspol) Arumbara di Grogol, Kabupaten Sukoharjo, tak berkaitan dengan aksi teror. Tetapi, diduga karena kelalaian anggota.
"Dipastikan bukan bom dan tidak terkait terorisme," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi dalam keterangannya, Senin, 26 September.
Berdasarkan hasil pendalaman, ledakan itu berasal dari paket berisi mercon. Bahkan, paket itu merupakan barang bukti yang diamankan saat razia pada 2021, lalu.
Sejauh ini, hanya disampaikan paket mercon itu dikirim oleh seseorang berinisial S. Sedangkan penerima paket itu merupakan warga Klaten berinisial A.
Namun, ihwal penyebab paket itu bisa meledak serta berada dibawah kekuasan Bripka Dirgantara sampai saat ini masih didalami.
"Belum diketahui kenapa bisa dibawa oleh Bripka Dirgantara," ungkapnya.
Dalam prosesnya, setidaknya 7 saksi sudah dimintai keterangan. Tetapi, pemeriksaan belum rampung karena Bripka Dirgantara masih menjalani perawatan medis.
"Saksi-saksi yang diperiksa di antaranya adalah pengirim paket, penerima paket dan anggota sat intelkam Polresta Surakarta," kata Luthfi.
Baca juga:
- Polisi Korban Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Alami Luka Bakar 70 Persen, Dirawat di RSUD Dr Moewardi
- Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Jateng Diduga dari Paket Kardus Warna Coklat, 1 Anggota Terluka
- Rapat Perdana di Surabaya, PPHAM Siap Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Nonyudisial
- Mahfud MD Temui Tim Rekonsiliasi untuk Tuntaskan Kasus HAM Berat
Insiden ledakan itu terjadi pada 25 September, kemarin. Bahkan, menyebabkan satu orang anggota mengalami luka bakar parah. Dia adalah Bripka Dirgantara Pradipta. Saat ini, anggota Polri itu masih dalam perawatan di RS Moewardi Solo.