Eksklusif Clara Gopa Berjuang Tinggalkan Kesan Sensual, Mencoba Elegan dengan Penampilan Baru

JAKARTA - Ketika menyebut nama Clara Gopa, bayangan Duo Semangka yang menyanyi dangdut dengan mengandalkan goyangan mantul gaya sensual tak bisa dilepaskan. Dikenal melalui duo tersebut, Clara tak menampik bahwa penampilannya saat itu mengandalkan keseksian.

Setelah keluar dari Duo Semangka, Clara sempat bimbang. Tak mau cuma mengandalkan keseksian, dengan image payudara besar, Clara harus berani berubah. Perubahan pertama yang dikejarnya adalah perubahan fisik, dia ingin menunjukkan tubuhnya alami tak seperti tuduhan warganet yang menyebutnya operasi plastik.

"Duo Semangka itu kemarin-kemain kan ganti partner terus ya, jadi aku kayaknya capek. Ya udah, kita cobain solo karier. Alhamdulillah jalan dari off air, dari tv jalan," ujar Clara Gopa saat bertandang ke redaksi VOI, Selasa, 30 Agustus.

Banyak perubahan yang dialami Clara ketika menutuskan jalan sendiri. Apalagi dia mengaku lelah dengan image sensual dan payudara besar seperti semangka.

"Drastis banget ya memang yang Clara alami di Duo Semangka semuanya berbau dengan sensual dan seksi. Jadinya ketika Slara mengubah image tetep seksi tapi lebih ke elegan, lebih tenang ngebawainnya jadi gak berisiko. Pada saat Duo Semangka kita kan udah naik terus kita jadi hati-hati loh. Kalau mau kemana-mana sedangkan duo semangka terkenalnya seksi dan vulgar," kenangnya.

Sempat ragu melangkah, Clara diyakinkan oleh tim manajemen bahwa potensi yang dimilikinya bisa dimaksimalkan. "Clara kan orangnya bisa bernyanyi bukan hanya menjual goyangan, bukan hanya menjual seksi. Sempet sedih kenapa loh mungkin kemarin aku juga menikmati masa terkenal. Aku bilang ke manajer aku enak sih memang tapi dihujat, aku juga ingin dipuji," katanya.

"Namanya manusia kan titik capek itu pasti ada. Akhirnya aku bilang ke manajer aku, aku pengen dikasih kesempatan buat masuk tv itu bukan karena bully-an, bukan karena sensasi tapi karena aku bisa nyanyi," harapnya.

Clara Gopa (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Keinginan itu akhirnya dipenuhi oleh tim manajemen. Clara memilih kembali ke Malang sebelum merilis single baru. Nuansa Jawa membuatnya yakin untuk merilis lagu Jawa.

"Kebetulan kemarin lagi naik-naiknya lagu Jawa dangdut jadinya Clara bilang ke manajemen buat siapa tau karena Clara orang jawa jadi gak sulit bawain lagunya. Jadinya bilang manajer yuk produksi lagu-lagu jawa. Kebetulan sempat vakum di Jawa Timur juga kan, ya sudah lah akhirnya kita cari pencipta lagu, dapat orang Jawa Tengah, orang Pati. Akhirnya berkolaborasi sama dia," katanya.

Clara Gopa telah merilis 2 lagu berbahasa Jawa, Ora Getun dan Aku Sing Berjuang. Ora Getun menceritakan penyesalan seorang wanita di awal setelah putus. Tapi setelah pisah, dia menemukan putus adalah jalan terbaik.

"Jadi misalnya kita punya pacar terus ditinggal ya kita tidak menyesal karena kita tahu kelakuannya seperti itu. Kalau yang kedua itu Aku sing Berjuang, jadi kita sudah berjuang mati-matian malah ditinggalin ketika dia sudah enak hidupnya. Sedih banget lagunya," paparnya.

Terlihat sangat menjiwai lagunya, Clara menampik jika disebut lagunya berawal dari kisah pribadinya. Dia hanya ingin menunjukkan porfesionalitas ketika menyanyi.

"Sebenarnya bukan pengalamanku, mungkin dari penciptanya ya. Tapi ketika aku ngebawain dengan tau ini cerita pengalamannya, aku kayak kebawa di akunya. Jadi pas ngebawain take vocal tuh jadi masuk aja gitu ke hati. Kalo aku jadi dia pasti sakit banget," tegasnya.

Clara Gopa (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Setelah merilis dua lagu, Clara harus menghadapi kenyataan lagu dangdut agak drop dan lagu pop naik semua. Dia mengaku agak bimbang, dan ingin beralih haluan ke lagu pop. Tim manajemennya menyakinkan itu adalah cobaan solo karirnnya.

"Manajemen aku bilang gak cocok aku menyanyi lagu pop karena image kamu udah seksi, sensual, ya udah berkarya aja terus," katanya.

Setelah lama berselang, Farel Prayoga membawa angin segar untuknya. Diakui viralnya Farel ketika menyanyi di Istana Merdeka membuatnya kembali optimistis.

"Saat Farel bawain lagu dangdut Jawa meledak, wah alhamdulilah sebuah optimis buat aku ya udahlah aku berkarya terus gitu," ujarnya.

Untuk mengembangkan karir, Clara ingin kembali membawakan lagu berbahasa Indonesia. "Next-nya mungkin gak lagu berbahasa Jawa tapi lagu Indonesia yang bisa nasional gitu tapi tetep di koplo," ujarnya.

Bukan bermaksud mengecilkan lagu Jawa, Clara Gopa tetap optimis dengan lagu bernuansa Jawa. Apalagi sekarang Clara mendapat banyak tawaran menyanyi di berbagai daerah dan tetap ada yang mengerti saat dia menyanyi lagu Jawa.

"Iya kan aku off air gak hanya di Jawa aja, ke Makasar juga. Ternyata dimana-mana juga sudah tau liriknya, aku juga gak nyangka sih ketika aku bernyanyi ada rikues lagu Medhot Janji, wah sampe sini. Jadi sebuah kebanggaan sih kan aku orang Jawa pas ngebawainnya. Keren banget wah udah sampe sini ya lebih mudah sih bawain lagu lagu itu," paparnya.

Penampilan Baru, Citra Baru

Clara Gopa (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Banyak yang berubah setelah Clara Gopa keluar dari Duo Semangka. Penampilannya menjadi perubahan terbesar. Dia ingin tampil ideal untuk menunjukkan tak ada yang dioperasi dalam tubuhnya. Clara ingin keluar dari kesan sensual sepenuhnya.

"Impian aku ke depan sih lebih ke karya ya karena orang udah tau Duo Semangka itu imagenya pasti begitu. Ya ada yang mandang jelek, ada yang mandang seksi, ada yang mandang baik, tapi kan sebagian banyak orang memandangnya itu vulgar ya memperbaiki image dengan cara berkarya," katanya.

Clara menceritakan untuk mendapat kesan 'semangka', dia harus menambah berat badan. "95 kilo waktu itu di Duo Semangka, sekarang jadi 56. Banyak banget turunnya," katanya.

"Ketika di duo oke lah memang tuntutan manajemen untuk montok, ya udah kita ikutin karena kan kita dada asli bukan operasi jadi ngikutin badan ketika mulai kurus ya pasti semangkanya mulai mengecil. Jadi seperti melon deh. Tapi balik lagi ke tuntutan kalo misalnya sudah gak duo ya mau ngapain gemuk ngapain montok kan yang dijual gak itu lagi jadi sebuah karya prestasinya, talent skill-nya," kenang Clara Gopa.

Demi fokus pada penurunan berat badan, Clara memilih 'semedi' di Malang ketika menjalani diet. Tawaran-tawaran yang masuk ditolaknya. Dia tak ingin tampil dengan penampilan yang sama saat di Duo Semangka.

"Aku sempat vakum di Jawa, ada beberapa tawaran syuting dari stasiun TV itu kita gak ambil karena aku bilang ke manajer aku. Aku mau tampil di TV kalau aku sudah benar bener perfect dalam artian apa pun dari performance, suara, pengen ini loh yang aku sekarang. Memang butuh proses yang panjang banget hampir satu tahun aku di Malang," jelasnya.

Clara Gopa (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Perlahan tapi pasti, perubahan tubuh Clara Copa terjadi. Penurunan berat badan sejalan dengan impiannya untuk mengubah image. Saat kembali ke Jakarta, Clara nyaris tak dikenali lagi.

"Nah, pas ketika aku ke Jakarta aku jalan itu gak ada yang ngenalin aku," kisahnya.

Saat hendak tampil di TV, tim kreatif dan Clara Gopa dianggap sebagai pendatang baru yang belum mendapat ruangan. Clara menunggu, ketika kru yang memanggil melewatinya, dia baru sadar tak dikenali lagi.

"Aku cuma diam aja kan, aku gak tau tahu ruang artisnya di mana, karena biasanya dilabelin kan di pintu cuma kok punyaku gak ada label. Semua gak dikasih label, aku masuklah di ruang talent. Lalu ada kru mencari. Ini kemana sih clara gak datang datang nih udah jam 4 kita standby on cam.

Jadinya gak ada yang ngenalin aku kak kayak pendatang baru dipikir. Bukan kayak ya ampun kamu beda banget sekarang langsung syuting. Itu sih ya ampun," katanya.

Penampilan barunya juga viral di media sosial. Dia akhirnya bisa membuktikan bahwa payudaranya bukan implan.

"Ya pengen banget ngebuktiin soalnya kan banyak banget yg bilang “itu mah bukan asli” ada juga yg blg “itu mah asli. Dia gendut” tapi ketika mereka melihat aku yang sekarang itu mereka pada gak bersuara. Maksudnya ada yang komen “yah gak gede lagi” terutama laki-laki kan kalau cewek cewek “cantik kak sekarang” udah cantik udah anggun udah elegan jadi sekarang kebanyakan fans aku bukan laki-laki lagi tapi cewek," ujar Clara Gopa.

Clara Gopa (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Dampak lain yang harus diterimanya adalah Clara Gopa kehilangan penggemar laki-laki. Ada yang menghujat Clara ngggak asik lagi, nggak seru lagi. Tapi hal itu tak membuatnya ingin menarik niat mengubah citra baru.

Seleksi penggemar terjadi secara alami. "Enggak masalah sih karena aku lebih suka fans setia karena kalau cowok kan melihat dari segi seksinya doang, dari segi badan gitu kan. Tapi kalau cewek lebih “aku suka yang sekarang” itu kan terus mengagumi kalau laki-laki kan kalo kita gak seksi ya dia gak mau ya. Makanya aku lebih nyaman yang sekarang sih. Banyak yang mengagumi kaum kaum hawa," terangnya.

Karena itulah Clara masih semangat ingin menurunkkan berat badannya menjadi 50 kilogram. Dia masih harus berjuang membuang 6 kilo lagi.

"Target berat bada 50 kg. Masih pengen turun lagi karena aku kalau di Jakarta jarang ada waktu buat olahraga karena akan ada schedule terus. Kalau di Malang lebih fokus olahraga jadinya kalo aku di Jakarta berat aku naik," katanya.

>

Perjuangan menurunkan berat badan untuk image baru tak mudah dan lama. Clara tak mau putus asa. Justru hal itu jadi semangat.

"Memang harus sabar gitu kalau mau berkarya. Gak instan. Karena Duo Semangka kan dulu instan terkenal kemana mana mungkin sekarang lebih ke bikin lagu aja siapa tahu viral," katanya.

Bukan cuma menyanyi, Clara Gopa juga akhirnya berani mengambil kesempatan untuk akting. "Tawaran untuk akting sudah lama ada, aku tolak terus karena nggak percaya diri. Sekarang aku rasa waktunya, aku ingin bahagiakan mamaku. Karena mama percaya aku bisa, jadi aku terima. Penampilan baru ini juga membuatku makin percaya diri," katanya.