Harga BBM Naik Tak Pengaruhi Penyaluran Kredit BCA, Tetap Yakin Tumbuh 10 Persen di 2022
JAKARTA - Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T Budiman mengatakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah tidak mempengaruhi penyaluran kredit perseroan.
Pihaknya optimistis penyaluran kredit akan tetap tumbuh mencapai target yang sebesar 8 persen sampai 10 persen pada tahun 2022 ini.
"Nggak ada dampaknya, (penyaluran kredit) ini so far so good. Kita sih terus terang masih confidence dengan penyaluran kredit (tahun 2022)," ujar Haryanto dalam Road to BCA Wealth Summit 2022 di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 6 September.
Dia mengatakan, optimisme ini berkaca pada meningkatnya rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) hingga memasuki triwulan III tahun ini yang tercatat mencapai 81 persen.
"Jadi ketergantungan pada suku bunga deposito juga ga terlalu tinggi," ujar Haryanto.
Dia menjelaskan transaksi perbankan terus mengalami peningkatan setelah dilakukan pelonggaran terhadap mobilitas masyarakat di masa pasca pandemi COVID-19 ini.
Baca juga:
Haryanto mengatakan penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah juga ditujukan untuk menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Jadi kebijakan ini udah diambil pemerintah, ya untuk menyehatkan anggaran kita. Saya rasa kita harus mendukung, karena ini memang untuk menyehatkan anggaran dan udah dipikirkan matang-matang oleh pemerintah," ujar Haryanto.
Dia mengatakan berbagai kebijakan memang harus diambil di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi di tingkat global saat ini. Dengan itu, pihaknya akan terus mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengatakan penyesuaian harga BBM merupakan langkah terakhir yang dipilih pemerintah dalam upaya melindungi masyarakat dari gejolak harga minyak di tingkat global.
Dia memutuskan anggaran subsidi BBM akan dialihkan untuk bantalan sosial (bansos), sehingga dapat lebih tepat sasaran. Pemerintah sendiri telah menggelontorkan tambahan anggaran bansos sebesar Rp24,17 triliun sebagai pengalihan subsidi BBM.