Nelayan Indonesia 'Nyelonong' Masuk ke Australia Tanpa Terdeteksi
JAKARTA - Seorang veteran, Steve Hinge begitu terkejut dengan apa yang dia temukan di lepas pantai Kimberley, Australia Barat. Barang-barang dari Indonesia mengotori pantai dan ada bekas kemah.
"Jelas itu barang dari Indonesia. Ada produk dari Jakarta dan sampah yang berbahasa Indonesia," ucap Steve Hinge dikutip dari ABC, Senin 29 Agustus.
"Mereka pasti berkemah di sana selama lebih dari beberapa hari karena ada kebakaran di pantai, ikan kering di bebatuan, dan bangunan yang telah dirobohkan," lanjutnya.
"Aku cukup ngeri membayangkan mereka berhasil begitu dekat," ucapnya lagi.
Steve Hinge menemukan sebuah kamp nelayan Indonesia. Dan itu mengkhawatirkan karena orang asing bisa datang dan pergi tanpa terdeteksi.
Tumpukan sampah dan kulit ikan ditemukan di lokasi sekitar 2.800 kilometer di utara Perth dan 1.300 kilometer di barat Darwin.
Baca juga:
- Australia Barat Dikunjungi 1.000 Warga Indonesia Hingga Maret 2022, Simak Pilihan Destinasi Wisatanya Ini
- Ilmuwan Teliti Kemampuan Hiu Ini Bergerak di Darat, Bertahan Tanpa Oksigen Selama Dua Jam
- Australia Tingkatan Penggunaan Mobil Listrik, Agar Tak Jadi “Tempat Pembuangan” Mobil Teknologi Lama
- Menakar Hukuman Putri Candrawathi: Mungkinkah Dia Mendapat Keringanan?
Dia sudah melaporkan penemuan itu kepada otoritas federal. Namun Pasukan Perbatasan Australia (ABF) tidak menanggapi pertanyaan tentang kamp tersebut.
"Melalui Komando Perbatasan Maritim, ABF secara teratur mengoordinasikan patroli di utara Australia, termasuk di lokasi seperti Pulau Sir Graham Moore," kata seorang juru bicara.
"Kami mendesak anggota masyarakat yang menyaksikan aktivitas terkait perbatasan yang mencurigakan untuk melaporkannya ke borderwatch.gov.au," tandasnya.