Tips Aman Bertransaksi dengan Mobile Banking di Smartphone
JAKARTA - Seiring perkembangan zaman, transaksi digital melalui mobile banking kini lebih digemari karena tinggal menggunakan smartphone. Ibarat pedang bermata dua, transaksi digital justru lebih mudah diretas oleh oknum tidak dikenal.
Masalah pembobolan rekening lewat modus SIM Card yang diambil alih atau SIM Swap Fraud, sedang marak terjadi. Nomor SIM card yang diambil alih bakal dipakai untuk mengakses dan menguras saldo dalam mobile banking.
Sebagai informasi, dalam transaksi perbankan modern terutama internet banking dan mobile banking, mulai diberlakukan password khusus ke nomor ponsel yang dimiliki nasabah atau yang disebut OTP (One Time Password).
Nantinya OTP akan dikirim melalui sms ke nomor ponsel sebagai alat konfirmasi bahwa itu adalah pemiliknya. Nah, autentikasi dengan nomor ponsel ini digunakan sebagai jembatan awal untuk pelaku bisa masuk ke akun mobile banking milik korban.
Ahli Forensik Digital, Rudy Alamsyah mengingatkan sistem keamanan pada mobile banking saat ini belum termasuk aman. Menurutnya, autentikasi melalui nomor ponsel yang digunakan mobile banking harus ditambah dengan mekanisme perlindungan yang lainnya.
Rudy berujar agar menjamin keamanan data pribadi dan juga data perbankan aman dari upaya pembobolan rekening. Ia menyarankan agar tidak mudah mengakses WiFi Gratis di area publik.
"Jangan sembarangan meng-klik pesan atau iklan yang dikirimkan orang via email atau chat dari aplikasi lain. Jangan pernah memberikan atau mengisi informasi terkait data pribadi dan data perbankan pribadi ke siapapun dan melaui media apapun," tulisnya dalam pesan singkat kepada VOI, Selasa 21 Januari.
Jika memang tidak sedang menggunakan perangkat pribadi, sebisa mungkin untuk menghapus jejak history pada browser yang dipakai. "Siapkan catatan nomer call center operator seluler kita, baik nomer yang bisa dihubungi secara umum."
Hal serupa perlu diperhatikan dalam penggunaan mobile banking. Sebelum bertransaksi, pastikan aplikasi yang diunduh resmi dan menggunakan nama akun dan kata sandi yang sulit untuk diretas, serta fitur Two Factor Authentication.
"Tak kalah penting, password sebaiknya juga diganti secara berkala agar terhindar dari peretasan."