Kopda Muslimin Tewas di Rumah Orangtuanya, Kapolda Jateng: Sempat Minta Maaf dan Diminta Menyerahkan Diri
KENDAL - Kopda Muslimin, dalang utama kasus penembakan istri dilaporkan tewas. Berdasarkan keterangan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Kopda Muslimin ditemukan tewas sekitar pukul 07.00 WIB, di rumah orang tuanya di Desa Trompo, Kecamatan Kendal, di Kendal, Jawa tengah.
“Pada saat pulang terus sempat minta maaf, bahkan oleh orang tuanya diminta menyerahkan diri. Dan timbul komunikasi antara M dengan pak Mustahim (orang tua Kopda Muslimin) untuk minta maaf. Tapi pukul 05.30 muntah, dan didapati pukul tujuh pagi meninggal dunia.” terang Irjen Ahmad Luthfi, berdasarkan rekaman yang diterima VOI, Kamis, 28 Juli.
Mendapat laporan dari pihak keluarga, pihak kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya Kopda Muslimin tewas.
“Kemudian dari Inafis, Pom, melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban yang nanti secara yuridis formal akan kita lakukan otopsi atas persetujuan keluarga untuk mengetahui penyebab kematian itu.” Jelas Ahmad Luthfi.
Informasi didapat, bahwa jenazah Kopda Muslimin akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Sementara Polda Jateng menyita alat komunikasi sebagai barang bukti.
Baca juga:
- Uang Rp120 Juta Upah Pembunuh Bayaran Istri Rupanya Diminta Kopda Muslimin dengan Dalih Berobat Rumah Sakit
- Kesal Tidak Diambilkan Makan, Buruh Harian Lepas yang Tusuk Istrinya Berkali-kali di Dapur Ternyata Juga Curiga Korban Sering Bawa HP ke Kamar Mandi
- Mengaku Tak Begitu Paham HAKI Citayam Fashion Week, Bonge Diminta Percaya Saja Pada Baim Wong
- Akankah Citayam Fashion Week Menjadi Harajuku Baru?
“nanti akan dijelaskan setelah otopsi.” pungkasnya.
Sebelumnya, polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran yang ditugaskan menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang, pada 18 Juli 2022.
Keempat pelaku tersebut masing-masing S alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan, P bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan dilakukan. Sedangkan Kopda Muslimin disebut sebagai dalang dari penembakan tersebut.