Apa itu Starlink? Begini Penjelasan Mengenai Satelit Milik Elon Musk yang Akan Masuk ke Indonesia
JAKARTA - Elon Musk memang identik sebagai bos mobil listrik Tesla dan juga pemilik SpaceX. Baru-baru ini juga terjadi kehebohan terkait dirinya yang ingin membeli Twitter.
Namun selain itu, Elon Musk juga memiliki usaha Starlink yang bertujuan menjual koneksi internet ke hampir semua orang di seluruh dunia.
Setelah peluncurannya sukses selama tiga tahun, proyek Starlink ini sudah melampaui 1.000 satelit yang dikirim ke orbit. Starlink sekarang menawarkan lebih dari 2.000 satelit fungsional yang mengorbit di atas kepala, dan mengatakan bahwa ia sekarang menawarkan layanan di 32 negara di seluruh dunia.
Apa itu Starlink?
Melansir dari berbagai sumber, Starlink merupakan konstelasi satelit internet yang dioperasikan oleh SpaceX untuk menyediakan sistem komunikasi internet berbasis satelit ke berbagai wilayah yang ada di Bumi.
Starlink beroperasi di orbit rendah bumi atau yang dikenal sebagai Low Earth Orbit. Low Earth Orbit ini biasa digunakan untuk orang-orang di pedesaan atau daerah yang tidak memiliki akses internet karena tidak adanya fiber optik.
Secara teknis, pengembangan jaringan ini dimulai pada 2015, dengan satelit prototipe pertama diluncurkan ke orbit pada 2018. Sejak saat ini, SpaceX meluncurkan ribuan satelit Starlink dan saat ini total satelit yang diluncurkan ke orbit menjadi 2.759.
Dapatkan Starlink Menghubungkan Orang di Pedesaan ke Internet?
Starlink memang bertujuan untuk menjual akses internet kepada orang-orang yang khususnya berada di pedesaan yang belum memiliki akses ke broadband kecepatan tinggi.
Perangkat keras Starlink ini mencakup parabola dan router, yang digunakan untuk menerima sinyal dari luar angkasa. SpaceX juga menjanjikan adanya perbaikan lebih lanjut pada desain dapat yang akan dilakukan pada tahun 2022.
Dalam website resminya menuliskan bahwa, Starlink tidak dibatasi oleh infrastruktur darat tradisional. Starlink dapat memberikan internet broadband berkecepatan tinggi ke lokasi di mana akses tidak dapat diandalkan atau sama sekali tidak tersedia.
"Starlink sangat cocok untuk area di dunia di mana konektivitas biasanya menjadi tantangan," tulis situs web Starlink.
Lebih lanjut, SpaceX juga menawarkan sejumlah opsi pemasangan di atap, ataupun di pekarangan, bagian luar rumah Anda. Bahkan perusahaan menyediakan aplikasi Starlink untuk Android dan iOS yang menggunakan Augmented Reality (AR) untuk membantu pelanggan memilih lokasi dan posisi terbaik untuk receiver mereka.
Seberapa cepat layanan internet Starlink?
Menurut situs pelacak kecepatan internet Ookla, yang menganalisis kinerja internet satelit selama kuartal keempat tahun 2021, Starlink menawarkan kecepatan unduh melebihi 100 Mbps di 15 negara berbeda. Di AS, kecepatan unduhan rata-rata sekitar 105 Mbps.
Baca juga:
- Ambisi Besar Elon Musk untuk Penuhi Orbit Bumi dengan 42 Ribu Satelit Starlink
- Starship Bisa Luncurkan Beberapa Satelit Starlink 2 dengan Bobot 1,2 Ton
- Starlink Uji Coba di Uzbekistan, Tahun 2023 Siap Beroperasi Penuh di Tashkent
- Pasar Internet Makin Terbuka, FCC Izinkan Starlink Digunakan di Pesawat, Kapal dan Truk
Namun, yang pasti dan tertulis dalam web Starlink adalah bahwa pengguna dapat mengharapkan untuk melihat kecepatan data bervariasi dari 50 hingga 150 megabit per detik dan latensi dari 20 hingga 40 milidetik di sebagian besar lokasi selama beberapa bulan ke depan.
Dimana saja Starlink Tersedia?
Menurut Musk, daftar negara-negara yang saat ini dilayani oleh jaringan satelit orbit rendah bumi yang berkembang meliputi AS, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Austria, Belanda, Irlandia, Belgia, Swiss, Denmark, Portugal, Australia, dan New Selandia. Perjanjian pre-order Starlink mencakup opsi untuk meminta layanan di negara lain juga, termasuk Italia, Polandia, Spanyol, dan Chili.
Namun, baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Elon Musk beberapa waktu lalu akan mengembangkan prototype Low Earth Orbit untuk pengembangan infrastruktur Indonesia.
Menurut daftar map ketersediaan Starlink di seluruh dunia juga membuktikan bahwa Indonesia sudah masuk ke daftar waitlist segera mengadopsi Starlink. Untuk informasi lebih lengkap terkait negara mana saja yang sudah dan yang akan menggunakannya, bisa dilihat disini.