Lubangi Pagar Kandang Kebung Binatang, Rubah Liar Habisi 25 Ekor Flamingo

JAKARTA - Seekor rubah liar menerobos kandang burung eksotik di halaman terbuka kebun binatang, di mana ada lusinan flaminggo yang tidak bisa terbang dan pasrah menghadapi serangan.

Kondisi mengerikan ini ditemukan oleh penjaga Kebun Binatang Nasional Washington, Amerika Serikat pekan lalu, saat memasuki kandang terbuka yang menampung sekitar 74 flamingo.

Seekor rubah liar dari Rock Creek Park yang bertetangga rupanya telah membuat lubang di pagar jaring logam dan mendatangkan malapetaka, menewaskan 25 flamingo dan melukai tiga lainnya. Seekor bebek pintail utara juga terbunuh.

Serangan kali ini adalah insiden terburuk di kebun binatang itu dalam 20 tahun terakhir. Pada tahun 2002 dan 2003, serangkaian serangan hewan, juga oleh rubah, menyebabkan kematian lebih dari selusin bebek, burung merak dan elang botak.

Pejabat kebun binatang melembagakan langkah-langkah keamanan baru sebagai tanggapan atas serangan-serangan tersebut, dengan penghalang-penghalang sebagian besar telah dipasang sampai sekarang.

Kebun Binatang Bird House saat ini tengah ditutup untuk umum, guna renovasi jangka panjang. Sebagian besar kawanan ternak tinggal di halaman seluas 905 meter persegi, dengan gudang dan kolam air panas. Pejabat kebun binatang mengatakan daerah itu terakhir diperiksa pada Hari Minggu sekitar pukul 14:30.

Ketika staf kembali pada Senin pagi, mereka menemukan lebih dari dua lusin burung mati dan "lubang seukuran bola softball baru di jaring logam tugas berat yang mengelilingi halaman luar," kata pernyataan resmi kebun binatang. Staf kebun binatang juga sempat melihat rubah di area luar, tetapi hewan itu melarikan diri, melansir The National News 6 Mei.

Ilustrasi flamingo karibia. (Wikimedia Commons/_paVan_)

Bagi rubah, flamingo "seperti ayam dengan kaki lebih panjang dan warna berbeda," terang Dan Rauch, ahli biologi margasatwa kota, mengatakan kepada The Washington Post. Flamingo di kebun binatang sayapnya terpotong dan tidak bisa terbang

Terpisah, Brandie Smith, direktur kebun binatang, menyebut peristiwa penyerangan tersebut sebagai "kehilangan yang memilukan bagi kami dan semua orang yang peduli dengan hewan kami".

Dikatakannya dalam sebuah pernyataan, pagar dan tindakan perlindungan lainnya sedang dinilai dan ditingkatkan untuk mencegah pembobolan serupa.

"Fokus kami sekarang adalah pada kesejahteraan kawanan yang tersisa dan memperkuat habitat kami," tandasnya.

Diketahui, burung-burung yang secara resmi dikenal sebagai flamingo Amerika atau Karibia, langsung dikenali karena kakinya yang panjang dan rona merah muda yang khas.

Flamingo yang tersisa telah dipindahkan ke kandang dalam ruangan, sementara burung-burung yang terluka sedang dirawat oleh staf dokter hewan kebun binatang.

Pagar jala dirancang khusus untuk mencegah diterobos oleh predator dan "penghalang gali" juga dibangun, untuk memblokir setiap upaya untuk menggali di bawah pagar. Pagar terakhir diganti pada tahun 2017 dan telah melewati semua inspeksi keselamatan sebelumnya.

Sekarang, kebun binatang meningkatkan keamanan lagi, memperkuat penghalang jala, memasang perangkap langsung di sekitar halaman luar dan memasang kamera yang dipicu gerakan untuk memotret aktivitas malam apa pun.

Diketahui, ini adalah gangguan terkait rubah terbaru di ibu kota AS, di mana bulan lalu, seekor rubah merah gila menyerang seorang anggota Kongres AS, yang melawannya dengan payung dan harus mendapatkan suntikan rabies.

Polisi Capitol menerima beberapa laporan tentang "pertemuan rubah yang agresif di atau di dekat halaman US Capitol", termasuk di dekat US Botanic Garden. Rubah yang ditangkap di-eutanasia, bersama dengan perlengkapannya.