Pertamina Catat Permintaan BBM selama Mudik Lebaran Melonjak hingga 58 Persen
JAKARTA - PT Pertamina mencatat terdapat konjakan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama periode mudik lebaran sebesar 58 persen.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, permintaan BBM mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yakni sekitar 43 persen hingga 58 persen yang terjadi di Jalur Tol Trans Jawa, Jalur Pantura (non-tol) dan Jalur Selatan Jawa (non-tol) pada saat puncak arus mudik.
"Secara umum stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax dan Avtur dalam kondisi normal," kata Nicke dalam keterangan tertulisnya, Senin 9 Mei.
Baca juga:
Nicke mengatakan, selama mudik Lebaran Idulfitri 2022, tidak terjadi kelangkaan BBM.
Ini karena Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal hingga penyaluran ke SPBU.
"Tidak ada kelangkaan, semuanya bisa terpenuhi. Kita monitor semua, seperti kereta api, pesawat dan kendaraan logistik. Alhamdulillah semuanya bisa kita penuhi," ucap Nicke.
Dia menambahkan, peningkatan penjualan juga terjadi pada Avtur, di mana kenaikan tertinggi terjadi saat puncak arus mudik pada 28 April 2022 yang mencapai 33 persen.
Puncak arus balik diperkirakan terjadi mulai tanggal 6-8 Mei 2022 dengan prediksi kenaikan penjualan Avtur sebesar 24 persen dibanding rata-rata normal.
Pertamina juga memanfaatkan momentum kondisi jalan minim pemudik untuk melakukan build up stok SPBU dan menghindari mobil tangki BBM terjebak macet.
"Kami juga lakukan sinergi dengan kepolisian setempat untuk pengawalan mobil tangki pada saat kondisi macet atau memerlukan contra flow," kata Nicke.
Nicke menambahkan, Pertamina juga terus memantau 7.200 SPBU di jalur utama untuk mudik, jalur wisata, dan jalur yang rawan terhadap bencana.
Total ada sekitar 1.452 SPBU yang dipantau ketat berdasarkan 3 kriteria tersebut.
"Stoknya kita amankan betul, kemudian ditambah lagi kita tambahkan juga dengan SPBU kantong, jadi ada mobil tangki yang kita siapkan di sana, sehingga ketika ada peningkatan permintaan kita bisa tambahkan," jelas Nicke.
Untuk wilayah rest area yang belum ada SPBU dilakukan pemasangan Pertashop, pengadaan mobil tangki siaga dan dan juga layanan pengantaran BBM dengan motorist.
"Ini sangat membantu karena motoris ini boleh masuk tol, karena dijaga oleh polisi," kata Nicke.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengapresiasi usaha Pertamina dalam menjamin ketersediaan dan penyaluran BBM untuk masyarakat.
Keberhasilan ini tak lepas dari upaya baik manajemen Pertamina dan Kementerian ESDM yang melakukan peninjauan langsung ke lapangan di masa Ramadan dan Idulfitri maupun pemantauan lewat PIEDCC.
"Kami apresiasi sebesar-besarnya kepada Pertamina membantu pemerintah dalam mendistribusikan energi sehingga arus mudik kemarin berjalan lancar, nyaman, dan tidak melihat kelangkaan, walaupun kita melihat terjadinya antrean karena memang lonjakan yang besar," kata Tutuka.