Pembangunan Jawa Tengah oleh Ganjar Dinilai Tidak Menyeluruh, Pengamat dari Esa Unggul: Wonogiri Masih Kurang Dapat Perhatian
JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai Gubernur Ganjar Pranowo dalam membangun Provinsi Jawa Tengah selama dua periode tidak menyeluruh.
"Artinya Ganjar selama ini membangun tidak menyeluruh di wilayah Jawa Tengah. Daerah Wonogiri tampaknya kurang mendapat perhatian Ganjar,” kata Jamiluddin, dikutip dari Antara, Sabtu 30 April.
Hal itu terkait pembangunan wilayah Paranggupito, Wonogiri karena sudah puluhan tahun masyarakat hidup tanpa air bersih.
Oleh karena itu, lanjutnya, dari sisi komunikasi politik, peresmian akses air bersih yang dilakukan Ketua DPR Puan Maharani menjadi pesan keras buat Ganjar dalam hal kinerja.
Ia mengingatkan Ganjar untuk segera melakukan evaluasi di sisa masa jabatannya ini.
"Ganjar sebaiknya di sisa masa pemerintahan ini melakukan evaluasi, wilayah mana saja yang selama ini memang kurang mendapat perhatian, itu poinnya," katanya menegaskan.
Selain itu, Wonogiri juga dikenal dengan masalah kemiskinan yang cukup tinggi, sedangkan salah satu program dari pemerintahan Jokowi adalah mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
"Namun realitasnya, kita melihat daerah Jawa Tengah itu adalah tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa. Dari sudut itu memang kelihatannya Ganjar sebagai wakil dari pemerintah pusat ini kurang fokus mengatasi kemiskinan di wilayahnya," jelasnya.
Menurut dia, kinerja Ganjar selama ini kurang mampu mengkoordinir para wali kota dan bupati di wilayah Jawa Tengah agar pembangunan di sana bisa merata.
"Jadi, sekalipun daerahnya menunjukkan keberhasilan, belum tentu bisa disimpulkan hasil kerja gubernurnya. Karena bagaimanapun gubernur sifatnya mengkoordinir, operasionalnya ada di kepala tingkat dua bupati atau walikota," katanya.
Baca juga:
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan fasilitas air bersih untuk masyarakat Paranggupito, Wonogiri. Puan tak menyangka jika di Wonogiri masih ada daerah yang belum mendapatkan air bersih selama puluhan tahun.
Dalam kunjungan itu Puan mengaku mendengar cerita bahwa ada wilayah di Wonogiri yang selama puluhan tahun belum mendapatkan air bersih. Bahkan warga hanya sering cuci muka saat membersihkan diri.
"Saya sampai nengok saat dibilang puluhan tahun. Ini benar, tidak? Saya tidak menyangka kalau sampai puluhan tahun sulit mendapatkan air bersih," kata Puan saat memberikan sambutan peresmian keran air bersih di Desa Gendayakan, Selasa 26 April.
Inisiasi program tersebut dilakukan setelah Puan mendengar ada wilayah di Wonogiri yang sangat kesulitan air, sehingga ia bersama anggota DPR RI Fraksi PDIP Bambang Wuryanto dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo berembuk mencari solusi atas persoalan tersebut.