Agar Tidak Terjadi Kepadatan, Pemprov Jatim Berlakukan Sistem Buka Tutup Rest Area di Jalan Tol
JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan memberlakukan sistem buka tutup rest area atau tempat beristirahat di jalan tol apabila sudah terjadi kepadatan di lokasi tersebut saat arus mudik maupun balik dalam rangka Lebaran 2022.
"Ini sebagai salah satu langkah antisipasif-mitigatif agar permasalahan yang terjadi saat arus mudik dan balik dapat teratasi," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar, dikutip dari Antara, Minggu, 24 April.
Selain itu, beberapa langkah lainnya, yakni berupa pembayaran tol dengan sistem “jemput bola” apabila terjadi kepadatan di gerbang tol, termasuk optimalisasi pembukaan pintu jalan tol.
Kemudian, penerapan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) di titik simpang yang berpotensi kemacetan, serta di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Selanjutnya, untuk pengemudi sepeda motor diarahkan melalui jalur yang sudah ditetapkan bagi pengendara roda dua.
"Sedangkan untuk kawasan atau tempat wisata, dilakukan pengaturan terkait jumlah kapasitas pengunjung serta tempat parkirnya," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur menyampaikan pihaknya telah melakukan antisipasi penanganan kemacetan di beberapa titik yang menjadi lokasi pasar tumpah.
"Saya harapkan seluruh kepala daerah di Jatim bisa melakukan koordinasi dan mengantisipasinya," kata Khofifah.
Termasuk, kata dia, penempatan petugas di lapangan, menyiapkan perlengkapan jalan portable (traffic cone, water burrier), serta antisipasi petugas di perlintasan sebidang dan perbaikan jalan.
Sementara itu, Pemprov Jatim bersama pihak terkait lainnya sudah melakukan antisipasi terjadinya berbagai permasalahan saat kepadatan arus mudik maupun arus balik Lebaran di wilayah setempat.
Mulai dari cuaca buruk dan bencana alam, kemacetan di ruas arteri atau pintu keluar tol, lonjakan penumpang seluruh moda transportasi, lonjakan kunjungan wisata, kesiapan moda angkutan (laik jalan), kerusakan jalan dan jembatan, termasuk lonjakan kasus COVID-19 pascaliburan.
Diprediksi pada musim arus mudik dan balik kali ini akan mengalami lonjakan, terlebih sudah dua tahun terakhir ada kebijakan larangan mudik akibat pandemi COVID-19.
Berdasarkan survei Balitbang Kemenhub pada angkutan Lebaran 2022, potensi pergerakan nasional dalam masa musik Lebaran mencapai 85,5 juta orang yang terbagi melalui berbagai moda transportasi.
Rinciannya, pengguna mobil pribadi sebanyak 22,9 juta orang atau 26,8 persen, bus 16,5 persen atau 16,9 juta orang, pesawat terbang 16,5 persen atau 14,1 juta orang, dan kereta api 10,4 persen atau 8,9 jt orang.
Dari data survei tersebut di atas, disebutkan bahwa asal perjalanan daerah terbanyak para pemudik adalah Jawa Timur, yakni sebanyak 14,6 juta orang.
Namun, setelah dihapusnya syarat tes usap antigen maupun PCR bagi pemudik sudah vaksin penguat atau penguat, potensi daerah tujuan pemudik di Jatim meningkat menjadi 16,8 juta orang.
"Dari 16,8 juta orang ini, 47 persen menggunakan mobil pribadi. Jadi, disiapkan berbagai langkah-langkah mitigasi dan preventif yang bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya penumpukan kendaraan di satu titik, termasuk berbagai upaya perlindungan lainnya," tutur Khofifah.