Mengawali Awal Pekan, Rupiah Paling Ngegas di Asia Pasifik
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Senin 21 September. Rupiah dibuka menguat 0,44 persen atau 65 poin ke level Rp14.670 per dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan Asia Pasifik. Kepala Riset Monex Investinfo Futures, Ariston Tjendra memperkirakan memang hari ini ada potensi rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS.
"Terlihat pagi ini, nilai tukar regional menguat terhadap dolar AS menyusul kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi AS yang belum stabil, dan negosiasi paket stimulus AS yang masih alot antar dua kubu di AS, Republik dan Demokrat," ujar Ariston kepada VOI.
Menurutnya, hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.650-14.800 per dolar AS.
Hingga pukul 09.00 WIB, mayoritas mata uang di kawasan Asia Pasifik bergerak menguat di hadapan dolar AS. Dolar Taiwan tepat berada di bawah rupiah setelah menguat 0,38 persen terhadap dolar AS.
Berikutnya ada dolar Singapura yang menguat 0,20 persen dan yen Jepang yang terkerek 0,19 persen. Disusul baht Thailand yang naik 0,10 persen.
Selanjutnya ada yuan China yang terangkat 0,08 persen, dan dolar Hong Kong menguat tipis 0,001 persen pada pagi ini.
Sementara itu won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan setelah turun 0,19 persen. Diikuti peso Filipina yang melemah tipis 0,03 persen terhadap dolar AS.
Sementara ringgit Malaysia stabil di level yang sama seperti penutupan akhir pekan lalu pada pagi ini.