Mengenal 3 Macam Senjata Tradisional dari Provinsi NTB
JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman budaya. Salah satunya tercermin dari senjata tradisional. Ada tiga jenis senjata tradisional khas NTB. Melansir berbagai sumber, berikut VOI berikan penjelasan lengkapnya.
Keris
Keris tidak hanya digunakan di wilayah Indonesia lain seperti DIY ataupun Jawa Tengah. Keris juga jadi senjata masyarakat NTB. Ada dua jenis keris di NTB, keris Sumbawa dan keris Lombok. Meski sama-sama berasal dari satu daratan, keduanya tetap memiliki ciri khas berbeda. Letak perbedaanya ada pada bentuk dan ukuran.
Keris Lombok mempunyai ukuran lebih besar dan panjang, sekitar 58 hingga 71cm. Keris Sumbawa, di lain sisi memiliki ukuran relatif pendek meski bentuknya tetap besar. Ukuran keris Sumbawa hanya berkisar 34cm sampai 51cm.
Menurut Taqiyya Putri NS dalam Ayo Mengenal Indonesia: Nusa Tenggara (2019), di NTB, keris biasanya digunakan untuk perlengkapan pakaian adat pria. Senjata ini juga sering digunakan dalam upacara kebudayaan atau acara lainnya.
Tulup
Satu lagi senjata khas NTB adalah Tulup. Tulup merupakan senjata sejenis sumpit yang sering digunakan masyarakat untuk berburu di hutan. Tulup terbuat dari bambu kecil berukuran 35 hingga 50 sentimeter, yang sebelumnya telah dilubangi.
Lubang tersebut berfungsi untuk meletakkan peluru kecil yang disebut ancar, yang terbuat kayu atau lainnya. Peluru ini telah diolesi racun getah pohon tatar terlebih dahulu.
Sebelum digunakan untuk berburu, Tulup kerap didoakan dan diberi jampi-jampi khusus untuk menghasilkan binatang buruan yang banyak. Tempat penyimpanan Tulup dikenal dengan terontok.
Jungkat
Dikutip dari Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat (1997) karya Ahmad Amin, dkk, Jungkat merupakan senjata tradisional sejenis tombak. Senjata ini memiliki bagian ujung yang tajam. Terbuat dari bahan campuran besi dan logam. Sedangkan bagian pegangannya terbuat dari kayu keras atau tanduk yang diukir mirip Singa.
Jungkat memiliki panjang kurang lebih dua meter. Fungsi utamanya ialah untuk berburu hewan di hutan. Namun, senjata ini juga sering dimanfaatkan sebagai alat perlindungan diri dari orang jahat atau hewan buas.
Baca juga:
- Umat Hindu di Mataram Perang Api Sambut Hari Raya Nyepi
- Gubernur NTB: MotoGP Mandalika Pemicu Pemulihan Ekonomi Nasional
- Nonton MotoGP Mandalika Sambil Healing, HIN Siapkan Paket Nonton dan Menginap Bundling
- KSAD Jenderal Dudung Diberikan Gelar Adat Sasak NTB Prawireng Jayeng Bhuwane, Artinya Kesatria Sakti Mandraguna