PDIP: Hari Raya Nyepi Momentum Perkuat Toleransi

SURABAYA - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, Jawa Timur, menyatakan peringatan Hari Raya Nyepi menjadi momentum untuk memperkuat toleransi di antara umat beragama.

"Selamat Hari Raya Nyepi, rahajeng nyanggra rahina Nyepi caka 1944 untuk sahabat-sahabat umat Hindu, khususnya di Kota Surabaya," ujar Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Kamis 3 Maret.

Adi yang sekaligus Ketua DPRD Surabaya ini pun mengucapkan selamat menjalankan Catur Brata Penyepian untuk seluruh umat Hindu.

"Semoga kita semua senantiasa menjadi manusia yang lebih baik lagi, tulus dalam berbuat kebajikan, laku darma untuk kehidupan umat manusia yang lebih harmonis dan saling tolong menolong," kata Adi.

Pada Hari Raya Nyepi, lanjut dia, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian selama 24 jam. Catur Brata Penyepian terdiri atas amati geni (tidak menyalakan api atau listrik), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

"Dalam keheningan, dalam sepi, diri kita menemukan kesejatian. Kita dituntun untuk berefleksi, melihat ke dalam, tentang segala di masa lampau yang keliru untuk diperbaiki pada hari mendatang. Semoga lancar menjalankan Catur Brata Penyepian untuk mengembalikan jiwa yang bersih dan suci," ujar Adi.

PDI Perjuangan Surabaya, kata Adi, senantiasa berkomitmen menjaga Kota Pahlawan agar selalu menjadi kota yang penuh toleransi.

"Komitmen PDI Perjuangan selalu jelas, bahwa kami terus menjaga Surabaya sebagai rumah besar yang ramah bagi seluruh umat beragama. Kita jaga terus kerukunan di kota ini," kata Adi.