Siapa Ainun Najib yang Diminta Jokowi Dipulangkan dari Singapura?
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memulangkan Ainun Najib dari Singapura. Dia bahkan disebut Jokowi sebagai praktisi teknologi yang andal di bidang data sains.
Lalu siapa Ainun Najib yang dimaksud?
Ainun yang menjadi inisiator Kawal COVID-19 merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU) lahir di Gresik, Jawa Timur pada 20 Oktober 1985.
Dilansir dari nu.or.id, pria berusia 36 tahun ini sudah berprestasi di bidang sains dan teknologi sejak bersekolah di SMUN 5 Surabaya. Saat itu, dia meraih penghargaan honorable mention ketika menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informtika Asia Pasifik 2003.
Lulus dari SMA, Ainun kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura jurusan Teknik Komputer.
Saat itu, dia pernah mewakili NTU dalam lomba programer perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.
Tim tersebut pernah menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran pada 2006. Selanjutnya, tim tersebut ikut bertanding di level dunia yang acaranya digelar di Tokyo pada 2007.
Setelah lulus, Ainun kemudian bergabung dengan perusahaan IBM Singapura sebagai software engineer. Dia kemudian menjabat sebagai konsultan senior di perusahaan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi Presiden Jokowi ingin PBNU membawa pulang satu orang anak bangsa, Ainun Najib dari Singapura. Dia bahkan mengatakan kiai NU harus turun tangan agar praktisi teknologi itu mau kembali pulang ke Tanah Air.
Hal ini disampaikannya saat hadir langsung di acara pengukuhan Pengurus Besar dan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Jokowi menyebut Ainun sebagai salah satu SDM handal yang dimiliki oleh NU untuk membantu pengembangan teknologi di Tanah Air. Hanya saja, pakar teknologi itu sedang berada di Singapura.
"Beliau ini kerja di Singapura sudah lama. Tujuh tahun yang lalu saya ketemu, ngerjain ini semuanya apapun bisa. Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib. NU," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 31 Januari.
Jokowi meyakini Ainun tentu digaji sangat tinggi di Singapura. Namun, dia yakin Ainun mau pulang ke Tanah Air jika kiai dari NU berbicara dengannya.
"Di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau diajak di sini harus bisa menggaji lebih gede dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," ujarnya.
Baca juga:
Terkait permintaan ini, Katib Syuriyah PBNU, Asrorun Niam Sholeh mengatakan pihaknya akan membahas dan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi.
"Kita akan tindak lanjuti dan bahas," Asrorun kepada VOI.
Asrorun mengamini Ainun Najib adalah kader muda NU yang berpotensi. Dia dianggap dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara serta kemanusiaan.
Hanya saja, dia meyakini di mana pun Ainun berada dia akan membawa keuntungan bagi masyarakat. Termasuk untuk masyarakat dunia.
"Soal apakah harus dengan memintanya pulang atau cara lain, akan dibahas dan didiskusikan. Yang paling penting, maslahat untuk bangsa dan masyarakat, termasuk masyarakat dunia," tegas Asrorun.
"Kepengurusan baru PBNU punya komitmen untuk konsolidasi sumber daya manusia NU untuk kemaslahatan bangsa. Kontribusi bisa lewat berbagai bidang, sesuai dengan kompetensi dan keahlian," pungkasnya.