Datang ke Pengukuhan Pengurus PBNU, Jokowi Sempat Bingung Pakai Sarung Atau Celana Panjang

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat bingung memilih pakaian yang akan digunakan saat hadir langsung di acara pengukuhan Pengurus Besar dan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan di acara tersebut. Jokowi mengatakan dia sempat bertanya kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno tentang pakaian yang akan digunakannya, apakah akan menggunakan celana panjang atau sarung.

Namun, Jokowi akhirnya memilih menggunakan sarung berwarna hijau yang dipadukan dengan kemeja putih dan jas abu-abu serta peci berwarna hitam.

"Tadi malam saya bingung, saya bertanya ke Pak Mensesneg, 'Pak Menteri, besok pakaian apa?'," kata Jokowi mengawali sambutan di acara yang ditayangkan secara daring di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 31 Januari.

Jokowi mengatakan Pratikno menjelaskan tentang pakaian yang digunakan pengurus syuriyah dan tanfidziyah. Dari penjelasan itu, barulah Jokowi memutuskan untuk menggunakan sarung.

"'Pak, kalau yang syuriyah pakai sarung, kalau yang tanfidziyah pakai celana panjang'. Saya sampaikan ke Pak Menteri, 'saya ikut syuriyah saja. Pakai sarung'," ungkapnya yang disambut tepuk tangan para hadirin yang datang langsung di acara tersebut.

Selanjutnya, Jokowi mengucapkan selamat terhadap dilantiknya pengurus PBNU 2022-2027 di bawah kepemimpinan Rais Aam Miftachul Akhyar dan Ketua Umum Yahya Cholil Staquf.

Dia berharap NU bisa terus menjaga NKRI dan Pancasila. Tak hanya itu, Jokowi ingin organisasi keagamaan ini bisa mendorong moderasi agama, toleransi, dan kebangsaan.

"Terima kasih atas kiprah NU selama ini dalam menjaga NKRI dan dalam menjaga Pancasila," ujar Jokowi.

"Pandangan juga NKRI harga mati telah merangkai persatuan bangsa. NU terus mendorong moderasi agama, toleransi, dan kebangsaan. NU dapat menunjukkan wajah Islam, wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia, dan agama yang saling memperkaya satu sama lain," imbuhnya.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan kontribusi NU terhadap Indonesia dan dunia sangat besar. Tak hanya itu, organisasi ini dianggap memiliki potensi bagi bangsa.

"NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar. Talenta-talenta muda hebat di NU semakin banyak jumlahnya yang tersebar dalam beragam profesi," pungkas Jokowi.