Ketidakjelasan Kesepakatan Dagang AS-China Berpotensi Membuat Rupiah Melemah Hari Ini
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali perkasa di awal perdagangan hari ini Rabu 26 Agustus. Rupiah dibuka menguat 0,44 persen ke level Rp14.585 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pantauan VOI pada pukul 09:20, rupiah masih di zona hijau, namun bergerak menuju pelemahan. Rupiah berada di level Rp14.628 atau menguat 0,15 persen di jam 09:20.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, reaksi pasar terlihat negatif di awal pembukaan pasar Asia pagi ini. Rupiah berpotensi melemah mengikuti sentimen tersebut.
"Pasar masih skeptis dengan kelanjutan kesepakatan dagang AS-China fase 1 karena hubungan politik yang masih memanas di antara keduanya," ujar Ariston kepada VOI.
Namun di sisi lain, lanjut dia, dolar AS juga mendapatkan tekanan karena data survei tingkat keyakinan konsumen AS untuk bukan Agustus yang dirilis semalam jauh di bawah data bulan sebelumnya.
Pasar menurutnya juga menunggu pidato Gubernur Bank Sentral AS di acara pertemuan para pejabat Bank Sentral Dunia pekan ini, yang mungkin dovish atau pesimis mengenai kondisi ekonomi di AS.
"Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan kisaran Rp14.575-14.750 per dolar AS," tuturnya.
Hingga pukul 09.00 WIB, sebagian besar mata uang di kawasan berada di zona hijau. Di mana baht Thailand berada satu tingkat di bawah rupiah setelah menguat 0,19 persen terhadap dolar AS.
Disusul, dolar Taiwan yang menanjak 0,18 persen dan yuan China yang terkerek 0,15 persen. Kemudian ada ringgit Malaysia yang terapresiasi 0,02 persen.
Diikuti dolar Singapura dan dolar Hong Kong yang masing-masing menguat tipis 0,007 persen dan 0,004 persen terhadap dolar AS di pagi ini.
Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,11 persen. Diikuti oleh won Korea Selatan yang melemah 0,10 persen terhadap dolar AS.
Berikutnya ada peso Filipina yang terlihat koreksi tipis 0,002 persen di pagi ini.