Hewan Buruan Berkurang, BKSDA Agam Duga Pemicu Harimau Masuk Permukiman Warga di Maua Hilia
SUMABR - Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam, Ade Putra menduga harimau sumatera yang masuk ke permukiman warga di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Agam, Provinsi Sumatera Barat untuk mencari makan.
"Pakan harimau berupa babi hutan, kijang, dan satwa lainnya berkurang di daerah itu," katanya di Lubukbasung dilansir dari Antara, Selasa, 8 Desember.
Menurut Ade, pihaknya belakangan ini jarang menemukan jejak satwa yang dimangsa harimau seperti babi dan kijang di daerah yang menjadi habitat harimau.
"Hampir satu bulan kami melakukan penanganan konflik ini, tidak ada menemukan jejak kaki babi, kijang, dan satwa lainnya di kawasan itu," katanya.
Dia menghubungkan kematian mendadak puluhan babi akibat flu babi Afrika dengan penurunan ketersediaan makanan harimau liar di wilayah itu.
Baca juga:
- Warga Aceh Timur Laporkan Serangan Harimau ke Hewan Ternak, BKSDA Turun Tangan
- Harimau Masuk Permukiman Warga di Agam, BKSDA Sumbar Pasang 2 Kandang Jebak
- Nelayan Temukan Benda Misterius Mirip Tank Mengapung di Perairan Bintan
- Transmisi Lokal Omicron Ditemukan, Pemerintah Tracing SCBD Hingga Tempat Tinggal Orang yang Terpapar
Guna mencegah harimau yang lapar masuk ke permukiman, ia menjelaskan, petugas Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam memasang dua kandang jebak untuk menangkap harimau yang hendak masuk ke perkampungan penduduk.
"Kandang jebak telah kita pasang selama tujuh hari dan belum berhasil menangkap harimau," katanya.