5 Manfaat Mengajak Anak Membuat Kue Natal, Salah Satunya Menstimulasi Motorik Halus
JAKARTA - Momen membuat kue Natal adalah hal yang menyenangkan untuk si kecil. Tepung-tepung terburai, adonan yang terasa kenyal di tangan, warna-warni bahan kue yang memikat mata, harum margarin, vanila, pandan, cokelat, dan lainnya. Anak-anak menyukainya!
Nah, setelah menjadi Ibu kini, akankah Anda melarang si kecil ikut membuat kue. Karena takut dapur jadi berantakan setelah proses membakar selesai? Tapi, manfaatnya banyak sekali dan sayang untuk dilewatkan.
Berikut ini VOI merangkum manfaat mengajak si kecil ke dapur untuk membuat kue Natal.
Stimulasi Motorik Halus
Kemampuan motorik halus anak-anak dapat terlatih dengan membuat kue. Mereka bisa berlatih pincer grasp dengan menjumput bahan-bahan yang kecil seperti choco chips dan juga berlatih tripod grip dengan menggunakan japit kue.
Latihan Koordinasi Mata dan Tangan
Anak-anak dapat berlatih mengkoordinasikan mata dan tangannya dengan memasak. Anda bisa meminta mereka menyendokkan tepung atau gula ke dalam mangkuk. Atau meminta mereka mencetak kue.
Konsep Matematika
Memasak kue Natal adalah salah satu sarana belajar matematika yang mudah. Anda bisa mengajaknya menghitung jumlah telur atau susu kotak yang dibutuhkan. Di samping itu, Anda bisa juga mengajarkan mereka perbandingan jumlah, misalnya lebih banyak mana bahan yang tercakup di sendok makan dan sendok teh, atau lebih banyak air atau santan yang dibutuhkan untuk membuat satu resep.
Mengikuti Arahan
Anak-anak akan belajar mengikuti arahan resep. Dengan begini, kedisiplinan dan ketelitian akan terlatih pada diri mereka.
Belajar Bentuk dan Kosa Kata
Anak-anak akan belajar bentuk dari proses memasak. Misal, saja kue kastengel bentuknya persegi panjang, kue nastar bentuknya bulat, dan lain sebagainya. Anda juga bisa menggunakan berbagai cetakan lucu berbentuk benda langit seperti bulan dan bintang. Hal tersebut juga akan menjadi sarana memperkaya kosa kata mereka.