Menkes: Orang yang Sudah Divaksin COVID-19 Lengkap Maupun Booster Kemungkinan Besar Bisa Tertular Omicron
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan mereka yang sudah mendapat vaksin COVID-19 sebanyak dua dosis bahkan sudah menerima booster tetap bisa terpapar varian Omicron.
Hal ini disampaikannya setelah melihat kondisi sejumlah negara di Eropa yang mengalami banyak penyebaran varian baru ini. Padahal, di sana cakupan vaksinasi sudah sangat tinggi.
"Sudah terbukti sekarang bahwa kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi menurun terhadap Omicron dibandingkan varian lain. Ada kemungkinan besar bahwa beberapa orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun booster tetap tertular Omicron," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 20 Desember.
Meski begitu, Budi meminta masyarakat tetap segera melakukan vaksinasi COVID-19 dan tidak memilih vaksin yang akan mereka dapatkan. "Kami mengimbau agar masyarakat mempercepat vaksinasi," tegas eks Wakil Menteri BUMN itu.
Baca juga:
- 'Pemimpin Indonesia Masa Depan', Sebutan PWNU DKI untuk Gubernur Anies Baswedan
- Survei Charta Politika Tunjukkan Presiden, TNI dan Polri Paling Dipercaya Publik, KPK Urutan Berapa?
- Jasa Marga Berlakukan Ganjil Genap Mulai 24 Desember – 2 Januari 2022, Pengendara Jarak Jauh Wajib Rapid Test dan Vaksin Lengkap
- Kapolda Bali Tegaskan Pesta Kembang Api Dilarang, Sistem Ganjil-genap Tempat Wisata Situasional
Menkes mengatakan, penyuntikkan vaksinasi ini perlu dilakukan guna mencegah kemungkinan menyebarnya varian Omicron di tengah masyarkat. "Tolong vaksinasi kita yang paling banyak sekarang datang adalah Pfizer dan AstraZeneca. Tidak usah pilih vaksinnya tipe apa, langsung divaksinasi saja," ungkap Budi.
Menkes memaparkan saat ini sudah ada 107 juta masyarakat yang mendapatkan vaksin dua dosis. Sehingga, dia yakin target World Health Organization (WHO) sebanyak 40 persen dari jumlah target vaksinasi akan diraih dalam waktu yang tidak lama lagi.
"Kami rasa dalam dua hari ke depan kita sudah bisa mencapai target WHO full 40 persen dari populasi dua kali suntik," jelasnya.
Sementara untuk vaksin anak-anak yang sudah dilaksanakan sejak pekan lalu sudah diberikan sebanyak 542 ribu suntikan. "Ini merupakan angka yang baik," pungkas Budi.